Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka membahas upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Kepada The New York Post pada Jumat (7/2), Trump menolak untuk menyebutkan berapa kali kedua pemimpin itu telah berbicara tetapi bersikeras bahwa Putin ingin memastikan berakhirnya konflik.
"Ia ingin melihat orang-orang berhenti meninggal," kata Trump seperti dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).
"Semua orang yang meninggal itu. Orang-orang muda, muda, dan cantik. Mereka seperti anak-anak Anda, jumlahnya dua juta dan tanpa alasan," sebutnya.
Trump menegaskan bahwa perang, yang kini memasuki tahun ketiga, tidak akan pernah terjadi jika ia menjadi presiden pada tahun 2022.
Ia membandingkan pendekatan kebijakan luar negerinya dengan pendahulunya Joe Biden, dengan mengatakan bahwa Biden mempermalukan AS Benar-benar memalukan.
Presiden menyatakan urgensi untuk menyelesaikan perang dan menekankan bahwa ia memiliki rencana konkret untuk mengakhirinya.
"Saya harap ini cepat. Setiap hari orang-orang meninggal. Perang ini sangat buruk di Ukraina. Saya ingin mengakhiri hal terkutuk ini," tambahnya.
Bersama Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz di atas Air Force One, Trump mendesak perundingan diplomatik.
"Mari kita adakan pertemuan-pertemuan ini. Mereka ingin bertemu. Setiap hari orang-orang meninggal. Tentara muda yang tampan terbunuh. Pria-pria muda, seperti putra-putra saya. Di kedua belah pihak. Di seluruh medan perang," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow pada Minggu (9/2) bahwa ia tidak dapat mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut dan mengatakan bahwa komunikasi antara Rusia dan AS dilakukan melalui saluran yang berbeda.
"Tentu saja, dengan latar belakang banyaknya komunikasi ini, saya pribadi mungkin tidak mengetahui sesuatu, tidak menyadari sesuatu. Oleh karena itu, dalam kasus ini, saya tidak dapat membenarkan atau membantahnya," katanya.
Wakil Presiden JD Vance dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Konferensi Keamanan Munich minggu depan.
Trump telah mengusulkan kesepakatan senilai US$500 juta dengan Ukraina untuk mengamankan akses ke mineral dan gas tanah jarang dengan imbalan jaminan keamanan dalam setiap perjanjian perdamaian potensial.
Beralih ke Iran, Trump mengisyaratkan keterbukaan terhadap perjanjian non-nuklir, lebih memilih negosiasi daripada aksi militer.
"Saya ingin kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir. Saya lebih suka itu daripada mengebomnya habis-habisan. Mereka tidak ingin mati. Tidak ada yang ingin mati," sebutnya.
Ia menyarankan kesepakatan semacam itu dapat menghalangi aksi militer Israel.
"Jika kita membuat kesepakatan, Israel tidak akan mengebom mereka," sebutnya.
Namun, ia tetap tidak jelas mengenai rincian negosiasi yang mungkin.
"Di satu sisi, saya tidak suka memberi tahu Anda apa yang akan saya katakan kepada mereka. Anda tahu, itu tidak baik," paparnya. (Fer/P-3)
Banjir bandang di Negara Bagian texas mendorong deklarasi bencana untuk wilayah Hill Country dan Concho Valley.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved