Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Netanyahu Sebut Pasukan AS Masih Belum Dibutuhkan di Gaza

Ferdian Ananda Majni
07/2/2025 09:37
Netanyahu Sebut Pasukan AS Masih Belum Dibutuhkan di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Presiden Donald Trump sejak kembali ke Gedung Putih((Media Sosial X))

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) belum dibutuhkan untuk ditempatkan di Jalur Gaza.

"Tidak!" kata Netanyahu kepada wartawan di Kongres, saat ditanya apakah menurutnya pasukan AS dibutuhkan di Gaza untuk mewujudkan rencana damai Presiden Donald Trump.

Netanyahu menuju Kongres untuk berbicara dengan para anggota parlemen sebagai bagian dari kunjungannya ke Washington, DC.

Selama pembicaraan dengan pimpinan Senat, dia mengakui mendapat dukungan tanpa syarat untuk menjalankan tujuannya.  

Netanyahu memperjelas posisi Israel, dan mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir. "Hamas harus disingkirkan di Gaza," katanya seperti dilansir Anadolu, Jumat (7/2).

Pada akhir Januari, Senat memblokir rancangan undang-undang yang dipimpin Partai Republik untuk memberikan sanksi kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebagai protes atas surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kampanye Israel di Gaza.

Secara terpisah, Netanyahu bertemu dengan Senator Lindsey Graham dan Richard Blumenthal. Ia kemudian bertemu dengan Ketua Komite Intelijen Senat Tom Cotton, dan Senator Demokrat John Fetterman, menurut pernyataan perdana menteri.

Trump menegaskan kembali rencananya untuk mengambil alih Gaza pada Kamis (6/2) dan mengatakan tidak akan ada tentara AS yang dibutuhkan. Usulan tersebut telah dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia.

"Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir. Warga Palestina, seperti Chuck Schumer, sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah baru dan modern, di wilayah tersebut," katanya di Truth Social.

Ia mengklaim bahwa warga Palestina akan memiliki kesempatan untuk bahagia, aman, dan bebas karena skema relokasi yang diusulkannya, yang membayangkan warga Palestina mengungsi ke Mesir dan Yordania.

"AS, yang bekerja sama dengan tim-tim pengembang hebat dari seluruh dunia, akan perlahan-lahan dan hati-hati memulai pembangunan yang kelak akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler di dunia. Tidak diperlukan tentara AS! Stabilitas di kawasan itu akan terwujud!!!" pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya