Palang Merah Marah atas Perlakuan Israel terhadap Tahanan Palestina

Wisnu Arto Subari
02/2/2025 08:41
Palang Merah Marah atas Perlakuan Israel terhadap Tahanan Palestina
Palang Merah menerima sandera Israel dari Hamas.(Al Jazeera)

SURAT kabar Israel Haaretz, mengutip sumber keamanan, melaporkan bahwa Palang Merah menyatakan kemarahan atas cara Layanan Penjara Israel menangani tahanan Palestina yang dibebaskan dari Penjara Ketziot, Sabtu (2/2).

Haaretz mengatakan Palang Merah menuduh bahwa para tahanan diborgol dengan tangan di atas kepala dan gelang bertuliskan, "Kematian tidak akan pernah terlupakan."

Surat kabar tersebut mengutip juru bicara Layanan Penjara Israel yang mengatakan, "Para pejuang penjara berhadapan dengan musuh terburuk Israel. Hingga saat terakhir di tanah Israel, mereka akan diperlakukan di bawah aturan seperti penjara. Kami tidak akan mengorbankan keamanan rakyat kami."

Masyarakat Israel frustrasi

Analis Israel Ori Goldberg mengatakan mayoritas masyarakat Israel tidak melihat ada pencapaian dalam konflik yang dipimpin oleh negara mereka di Jalur Gaza, Palestina, dan sekitarnya.

"(Israel) melakukan kampanye yang belum pernah terjadi di Gaza dan di seluruh Timur Tengah," katanya kepada Al-Jazeera dari Tel Aviv.

"Yang dicapai dalam kondisi yang ditentukan oleh Israel ialah benar-benar minimum. Tidak ada yang tercapai dan ada banyak rasa frustrasi," imbuhnya.

Goldberg mengatakan sebagian besar orang Israel dari semua kelompok politik telah mendefinisikan pengembalian sandera sebagai penegakan minimum kontrak antara negara dan warga negaranya.

"Itu minimum yakni melindungi warga negara dan mendapatkan mereka kembali ketika mereka harus melakukannya," imbuh analis tersebut.

Israel tidak memiliki rencana untuk Gaza

Seorang profesor asosiasi di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar, Luciano Zaccara mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa Hamas perlu tetap berkuasa agar perjanjian gencatan senjata dapat dilaksanakan sepenuhnya.

"Bagaimana Anda akan membangun kembali Gaza tanpa Hamas? Bagaimana Anda akan membuat kesepakatan ini dipatuhi jika Hamas tidak ada di sana?" tanyanya.

Zaccara juga mengatakan Israel tampaknya tidak memiliki rencana tentang yang harus dilakukan di Gaza setelah perang.

"Tidak pernah ada rencana," katanya. Tambahnya, Israel tidak menginginkan Hamas atau Otoritas Palestina di wilayah kantong tersebut. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya