Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kantor Netanyahu: Israel akan Setujui Gencatan Senjata Gaza

Ferdian Ananda Majni
17/1/2025 14:58
Kantor Netanyahu: Israel akan Setujui Gencatan Senjata Gaza
Serangan Israel terbaru di Gaza.(Al Jazeera)

PERDANA Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan rapat kabinet keamanan politik Israel pada Jumat (17/1) untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata Jalur Gaza, Palestina, setelah negosiator Israel dan Hamas menyelesaikan perbedaan pendapat mereka yang tersisa.

"Kabinet Israel akan bertemu untuk memberikan persetujuan akhir bagi kesepakatan dengan kelompok Palestina Hamas untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan sandera," lapor kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat (17/1) melansir Al Arabiya.

Di Gaza, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan dan otoritas Palestina mengatakan pada Kamis (16/1) malam bahwa sedikitnya 86 orang tewas sehari setelah gencatan senjata diumumkan.

Pemungutan suara kabinet keamanan yang diharapkan pada Kamis ditunda oleh perselisihan di menit-menit terakhir dengan Hamas dan keretakan atas kesepakatan yang muncul di dalam koalisi pemerintahan Netanyahu.

Mereka menyalahkan Hamas atas penundaan tersebut. Namun pada dini hari Jumat, kantor Netanyahu mengatakan persetujuan sudah dekat.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diberi tahu oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan telah dicapai untuk membebaskan para sandera," tambah pernyataan itu.

Kabinet keamanan akan bertemu pada Jumat (17/1) sebelum rapat pleno kabinet nanti untuk menyetujui kesepakatan tersebut.

Tidak dipastikan kabinet lengkap akan bertemu pada Jumat atau Sabtu atau akan ada penundaan terhadap gencatan senjata yang diimplementasikan pada Minggu.

"Anggota parlemen kemudian akan bersidang untuk menyetujui kesepakatan tersebut," kata pernyataan itu tanpa menyebutkan harinya.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington yakin kesepakatan tersebut berjalan sesuai rencana. Gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan tersebut diharapkan segera terwujud secepatnya akhir pekan ini.

"Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hal ini akan tergelincir pada titik ini," katanya.

Keluarga sandera

Kelompok yang mewakili keluarga sandera Israel di Gaza mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk bergerak cepat. "Bagi 98 sandera, setiap malam ialah malam mimpi buruk yang mengerikan. Jangan tunda kepulangan mereka bahkan untuk satu malam lagi," kata kelompok itu dalam pernyataan yang disiarkan oleh media Israel, Kamis (16/1) malam.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa masalah dalam negosiasi tersebut perlu diselesaikan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ini merupakan perselisihan mengenai identitas beberapa tahanan yang ingin dibebaskan Hamas. "Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha bersama mediator Mesir dan Qatar yang berupaya menyelesaikannya," kata pejabat tersebut.

Pejabat senior Hamas Izzat el-Reshiq mengatakan kelompoknya tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.

Israel bunuh gadis kecil

Di dalam Gaza, kegembiraan atas gencatan senjata berganti menjadi kesedihan dan kemarahan atas meningkatnya pengeboman yang terjadi setelah pengumuman gencatan senjata pada Rabu (15/1).

Suara Tamer Abu Shaaban bergetar saat ia berdiri di samping tubuh mungil keponakannya yang masih kecil dan dibungkus kain kafan putih di kamar mayat Kota Gaza. "Ia terkena pecahan rudal dari belakang saat bermain di halaman sekolah tempat keluarganya berlindung," katanya.

"Apakah ini gencatan senjata yang mereka bicarakan? Apa yang telah dilakukan gadis muda ini, anak ini, hingga pantas menerima ini?" tanyanya.

Penerimaan Israel terhadap kesepakatan itu tidak akan resmi sampai disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah. Bahkan kantor perdana menteri belum mengomentari kesepakatan waktunya.

Dapat ditunda

Beberapa analis politik berspekulasi bahwa dimulai gencatan senjata yang dijadwalkan pada Minggu dapat ditunda jika Israel tidak menyelesaikan persetujuan hingga Sabtu.

Kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu, yang mengatakan perang belum mencapai tujuannya untuk memusnahkan Hamas dan tidak boleh berakhir sampai tujuannya tercapai, berharap untuk menghentikan kesepakatan tersebut. Meskipun demikian, mayoritas menteri diharapkan mendukung perjanjian tersebut.

Di Jerusalem, sejumlah warga Israel berbaris di jalan-jalan sambil membawa peti mati tiruan sebagai protes terhadap gencatan senjata, memblokade jalan, dan bentrok dengan polisi. Demonstran lain memblokade lalu lintas hingga pasukan keamanan membubarkan mereka.

Kesepakatan gencatan senjata muncul pada Rabu setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS. Kesepakatan tersebut menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap. 

Puluhan sandera yang ditawan oleh Hamas termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan orang sakit akan dibebaskan sebagai ganti ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

Ini membuka jalan bagi lonjakan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, tempat mayoritas penduduk telah mengungsi, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kedinginan.

Israel melancarkan operasinya di Gaza setelah orang-orang bersenjata yang dipimpin Hamas menyerbu komunitas daerah perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 tentara dan warga sipil serta menculik lebih dari 250 sandera, menurut penghitungan Israel.

Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pertempuran yang telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk, menewaskan lebih dari 46.000 orang, dan menggusur sebagian besar penduduk daerah kantong kecil itu yang berjumlah 2,3 juta jiwa sebelum perang. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya