Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hamas Apresiasi Iran, Houthi, Hizbullah dalam Melawan Israel

Wisnu Arto Subari
16/1/2025 22:18
Hamas Apresiasi Iran, Houthi, Hizbullah dalam Melawan Israel
Warga Palestina.(Al Jazeera)

KELOMPOK militan Palestina Hamas menyampaikan rasa terima kasih kepada Iran dan kelompok poros perlawanan yang didukungnya setelah gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan ditandatangani dengan Israel pada Rabu (15/1) malam. 

Wakil Kepala Hamas Khalil al-Hayya, dalam pesan video, berterima kasih kepada Iran, Houthi, Hizbullah, dan pihak lain atas dukungannya dalam perang melawan Israel.

Setelah gencatan senjata, juru bicara Hamas Abu Obaida menjelaskan bahwa tidak ada senjata, pesawat, atau tank milik Arab yang digunakan selama perang. Ia menyatakan bahwa keberhasilan mereka dicapai melalui senjata yang diperoleh secara lokal dibuat dengan usaha rakyat mereka sendiri dan pengorbanan para martir.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pun menyambut gencatan senjata Israel dengan Hamas. Menurut IRC, kesepakatan untuk membebaskan sandera di Jalur Gaza dan memberlakukan gencatan senjata yang disepakati antara gerakan Palestina Hamas dan Israel merupakan kemenangan yang tak terbantahkan bagi Palestina dan menjadi kemunduran besar bagi negara Yahudi itu.

"Hari ini, berakhirnya perang dan pemberlakuan gencatan senjata terhadap rezim Zionis merupakan kemenangan yang jelas bagi Palestina dan kerugian yang lebih besar bagi rezim Zionis yang mengerikan itu," kata IRGC dalam suatu pernyataan.

Militer Iran memperingatkan bahwa Israel dapat membahayakan kesepakatannya dengan Hamas karena memperingatkan kelompok Palestina itu agar siap menghadapi perang baru. 

"Saat kami menyatakan solidaritas dengan sekutu di Front Perlawanan Islam Gaza, mengagumi aktivitas berani Hizbullah di Libanon dan Ansar Allah di Yaman, serta (Gerakan) perlawanan di Irak, dan mengingat pentingnya menjaga kesiapan tempur untuk melawan perang dan kejahatan baru, kami berharap dapat berdoa di masjid Al-Aqsa (di Jerusalem) untuk menghormati kemenangan Muslim yang akan segera menjadi berita utama di media global," bunyi pernyataan tersebut.

Menurut IRGC, kesepakatan dengan Hamas akan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bersiap menghadapi gelombang serangan balik, protes, dan perpecahan di dalam Israel. (TASS/Hindustan Times/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya