Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KELOMPOK militan Palestina Hamas menyampaikan rasa terima kasih kepada Iran dan kelompok poros perlawanan yang didukungnya setelah gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan ditandatangani dengan Israel pada Rabu (15/1) malam.
Wakil Kepala Hamas Khalil al-Hayya, dalam pesan video, berterima kasih kepada Iran, Houthi, Hizbullah, dan pihak lain atas dukungannya dalam perang melawan Israel.
Setelah gencatan senjata, juru bicara Hamas Abu Obaida menjelaskan bahwa tidak ada senjata, pesawat, atau tank milik Arab yang digunakan selama perang. Ia menyatakan bahwa keberhasilan mereka dicapai melalui senjata yang diperoleh secara lokal dibuat dengan usaha rakyat mereka sendiri dan pengorbanan para martir.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pun menyambut gencatan senjata Israel dengan Hamas. Menurut IRC, kesepakatan untuk membebaskan sandera di Jalur Gaza dan memberlakukan gencatan senjata yang disepakati antara gerakan Palestina Hamas dan Israel merupakan kemenangan yang tak terbantahkan bagi Palestina dan menjadi kemunduran besar bagi negara Yahudi itu.
"Hari ini, berakhirnya perang dan pemberlakuan gencatan senjata terhadap rezim Zionis merupakan kemenangan yang jelas bagi Palestina dan kerugian yang lebih besar bagi rezim Zionis yang mengerikan itu," kata IRGC dalam suatu pernyataan.
Militer Iran memperingatkan bahwa Israel dapat membahayakan kesepakatannya dengan Hamas karena memperingatkan kelompok Palestina itu agar siap menghadapi perang baru.
"Saat kami menyatakan solidaritas dengan sekutu di Front Perlawanan Islam Gaza, mengagumi aktivitas berani Hizbullah di Libanon dan Ansar Allah di Yaman, serta (Gerakan) perlawanan di Irak, dan mengingat pentingnya menjaga kesiapan tempur untuk melawan perang dan kejahatan baru, kami berharap dapat berdoa di masjid Al-Aqsa (di Jerusalem) untuk menghormati kemenangan Muslim yang akan segera menjadi berita utama di media global," bunyi pernyataan tersebut.
Menurut IRGC, kesepakatan dengan Hamas akan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bersiap menghadapi gelombang serangan balik, protes, dan perpecahan di dalam Israel. (TASS/Hindustan Times/Z-2)
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
GERAKAN perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan pada Rabu (9/7) malam bahwa mereka bersedia membebaskan 10 sandera Israel sebagai bentuk kelonggaran demi gencatan senjata.
PROSES negosiasi antara Israel dan Hamas yang berlangsung secara tidak langsung di Doha, Qatar dilaporkan mengalami kebuntuan setelah tiga hari pembicaraan.
Tim negosiasi Israel akan terbang ke Qatar untuk melanjutkan upaya perundingan gencatan senjata berdasarkan usulan Qatar yang disetujui Tel Aviv.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
KELOMPOK Hizbullah di Libanon mengaku berpihak kepada Iran dalam konflik bersenjata melawan Israel.
Lahir di kota suci Mashhad dari keluarga ulama sederhana, Ali Khamenei mulai terlibat dalam gerakan radikal pada awal 1960-an.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved