Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan delegasi senior yang dipimpin Ketua Dewan Syura Mohamed Darwishtiba di Kairo, Mesir, untuk membahas penerapan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan dengan Israel.
"Delegasi senior Hamas tiba malam ini di Kairountuk kunjungan resmi," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Senin (28/1).
Delegasi tersebut dijadwalkan bertemu dengan pejabat Mesir untuk meninjau perkembangan terbaru dalam pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan tiga tahap, kata Hamas dalam pernyataan itu.
Kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025 itu mencakup kesepakatan tentang pertukaran tawanan Israel di Gaza dengan tahanan Palestina yang mendiami penjara-penjara Israel.
Pada tahap pertama perjanjian yang berlangsung selama 42 hari itu, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Adapun Israel secara bertahap akan membebaskan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina.
Perundingan untuk dua tahap berikutnya dijadwalkan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
Pertukaran awal, yang dilakukan pada hari pertama perjanjian, melibatkan pembebasan tiga wanita Israel sebagai sandera dengan imbalan 90 tahanan Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, terutama dari Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem.
Hamas menyatakan delegasi tersebut juga akan bertemu dengan tahanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu.
Pada Sabtu, Israel membebaskan 200 tahanan Palestina ke Tepi Barat dan Gaza, sedangkan 70 orang dideportasi ke Mesir sebagai bagian dari gelombang kedua dalam tahap pertama perjanjian tersebut.
Hamas membalas dengan membebaskan empat tentara wanita Israel.
Menurut Radio Tentara Israel, 114 orang tahanan Palestina dibebaskan dari Penjara Ofer ke Ramallah di Tepi Barat dan 16 ke Gaza, sedangkan 70 lainnya dikirim ke Mesir.
Israel saat ini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sedangkan sekitar 96 tawanan Israel ditahan di Gaza.
Hamas menyebutkan delegasinya beranggotakansenior dewan kepemimpinan dan tim negosiasi ---Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Nizar Awadallah, Mohammed Nasser, dan Ghazi Hamad. (Ant/Z-6)
PM Israel Benjamin Netanyahu umumkan lima prinsip utama untuk mengakhiri perang di Gaza.
Militer, Keluarga Sandera, dan komunitas internasional menolak rencana Benjamin Netanyahu kuasai seluruh Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel berniat mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
Netanyahu juga dikabarkan menggunakan istilah pendudukan Jalur Gaza sebagai bagian dari tujuan utama untuk menumpas Hamas.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved