Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JD Vance, yang lahir pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio, AS, terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Ia terpilih sebagai wakil dari Donald Trump tahun 2024. Selama masa kampanye Trump, Vance dikenal sebagai salah satu pendukung yang paling vokal dan gigih, terutama dalam isu-isu penting seperti kebijakan luar negeri, imigrasi, dan perdagangan.
Sejak Vance dipilih, sejumlah kontroversi telah mencuat terkait komentar-komentar yang pernah ia buat di masa lalu. Komentar-komentar tersebut, mencakup pandangan kontroversial tentang perempuan, ras, dan peran sosial, yang memicu perdebatan publik.
Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai sikapnya terhadap berbagai isu sosial.
JD Vance menghadapi kecaman keras dari pendukung setia Trump. Hal ini terjadi setelah ia menyatakan, individu yang terlibat dalam tindakan kekerasan selama kerusuhan 6 Januari 2021, seharusnya tidak layak mendapatkan grasi dari presiden mendatang.
Meskipun Trump berjanji akan memberikan grasi kepada banyak pelaku kerusuhan, Vance membedakan antara demonstran damai yang layak mendapatkan grasi dan mereka yang tidak memenuhi syarat. Pernyataan ini memicu kemarahan di kalangan loyalis MAGA, yang melihatnya sebagai pengkhianatan.
Vance juga ikut menyebarkan kebohongan rasis mengenai imigran Haiti yang dikabarkan memakan hewan peliharaan di Springfield, Ohio. meski pejabat setempat sudah membantah rumor tersebut, tetapi ia tetap menyebarkan kebohongan itu. Tindakan ini menuai kecaman karena dianggap tidak etis dan merugikan.
Sebelum menjadi calon wakil presiden Trump, Vance dikenal sebagai kritikus keras terhadap Trump. Ia pernah menyebut Trump sebagai "Hitler Amerika" dan "tidak layak" menjadi presiden tahun 2016. Namun, seiring berjalannya waktu, Vance berubah menjadi pendukung setia Trump, yang menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan integritas politiknya
Selama kampanye, Vance mendapat kecaman akibat komentarnya yang menyebut ketua serikat guru tidak memiliki anak "sendiri". Selain itu, sebutannya terhadap pemimpin Demokrat sebagai "perempuan kucing yang tidak punya anak" juga menuai kontroversi. Hal itu mempengaruhi upaya kampanyenya untuk mendapatkan dukungan dari perempuan di pinggiran kota.
Meskipun terlibat dalam beberapa kontroversi, Vance juga memiliki sejumlah prestasi yang membentuk perjalanan karier politiknya. Beberapa prestasi yang pernah diraih Vance antara lain:
Vance menjadi terkenal berkat bukunya yang berjudul "Hillbilly Elegy: A Memoir of a Family and Culture in Crisis. Buku mengisahkan perjuangannya tumbuh dalam keluarga miskin di Appalachia. Buku tersebut memperoleh popularitas besar dan kemudian diadaptasi menjadi film oleh Netflix. Karya tersebut menarik perhatian banyak orang dan memperlihatkan pemahaman mendalam tentang tantangan sosial dan ekonomi di Amerika Serikat.
Sebelum memasuki dunia politik, Vance menyelesaikan pendidikan di Universitas Yale dan memperoleh gelar J.D. (Juris Doctor). Setelah itu, ia bekerja sebagai pengacara di beberapa firma hukum ternama, yang memperluas pemahamannya dalam bidang kebijakan publik dan hukum.
Sebelum terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Donald Trump, Vance sudah dikenal aktif dalam politik di negara bagian Ohio. Ia fokus pada perjuangan kebijakan-kebijakan yang mencerminkan pandangannya mengenai ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Vance meraih kemenangan dalam pemilihan senat di Ohio pada 2022, yang memperkokohkan statusnya sebagai figur utama dalam Partai Republik. Kemenangannya dianggap sebagai pencapaian signifikan bagi pihak konservatif di Ohio. Dia dipandang sebagai calon yang kuat untuk melangkah lebih jauh dalam karier politiknya.
Terpilihnya JD Vance sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat pada 2024 merupakan prestasi besar dalam karier politiknya. Hal ini menandai puncak dari perjalanan politiknya yang penuh tantangan dan kontroversi.
Itulah beberapa kontroversi dan prestasi yang diraih JD Vance, yang menandai puncak perjalanan politiknya yang penuh tantangan dan pencapaian. (Berbagai sumber/Z-3)
PULUHAN ribu umat Katolik, pejabat tinggi, dan tokoh politik dari berbagai penjuru dunia dipastikan menghadiri misa pelantikan Paus Leo XIV di Lapangan Santo Petrus.
Wakil Presiden AS JD Vance menyebut Rusia menuntut terlalu banyak dalam negosiasi dengan Ukraina, menandakan frustrasi Washington terhadap pembicaraan damai.
Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, menyebut Paus Fransiskus sebagai teladan kasih dan kerendahan hati yang mampu menginspirasi jutaan orang.
Kewafatan Paus Fransiskus pada Senin pagi pasti mengejutkan banyak orang, setelah ia tampil beberapa kali di depan publik selama akhir pekan Paskah.
Paus Fransiskus tetap memberikan berkat Paskah "Urbi et Orbi" dari balkon Basilika Santo Petrus di hadapan ribuan umat. Sebelumnya, ia sempat bertemu Wakil Presiden AS JD Vance.
Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, melakukan kunjungan ke Vatikan dan bertemu dengan Kardinal Pietro Parolin dan Uskup Agung Paul Gallagher.
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
Kedua kepala negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama. Selain itu, mereka menyempatkan untuk saling bertukar kabar.
Duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan serangan ke Iran sebagai langkah bela diri.
Operasi penangkapan massal yang dilakukan pemerintahan Trump juga telah menciptakan rasa takut di tengah komunitas imigran.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved