Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengenal Slogan "Make America Great Again", Visi Donald Trump

Siti Sayidah
19/1/2025 13:21
Mengenal Slogan
Slogan "Make America Great Again" tetap menjadi inti dari visi dan misi Donald Trump untuk mengembalikan kejayaan Amerika.(Media Sosial X)

DONALD Trump kembali mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024. Pria berusia 78 tahun ini berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Kamala Harris. 

Dalam hal suara elektoral, Trump unggul dengan 277 suara dari total 538 suara elektoral, sedangkan Harris hanya mendapatkan 224 suara. 

Perlu dikethui, dalam sistem pemilihan presiden AS, seorang calon presiden memerlukan minimal 270 suara elektoral untuk menang. Dengan demikian, Trump dinyatakan sebagai pemenang meskipun perbedaan suara tidak terlalu jauh.

"Mari sepakat bahwa capaian malam ini patut dirayakan untuk membuat Amerika kembali berjaya," ungkap Trump di hadapan para pendukungnya di Florida.

Selain itu, Slogan "Make America Great Again" atau MAGA tetap menjadi inti dari visi dan misi Trump selama masa jabatan berikutnya. 

Visi MAGA

1. Mengutamakan Kepentingan Nasionalis

Trump menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai tradisional yang sudah lama menjadi landasan budaya Amerika. Seperti kebebasan individu dan keluarga inti. Ia mengutamakan kepentingan nasional daripada internasional dengan kebijakan yang bersifat nasionalis. Tujuannya agar Amerika tetap kuat, mandiri, dan menjaga identitasnya dari pengaruh luar yang merugikan.

2. Fokus pada Kebijakan Luar Negeri Unilateral dan Transaksional

Trump akan lebih fokus pada apa yang dapat menguntungkan Amerika Serikat. Pendekatan konfrontatif terhadap Tiongkok, misalnya. Padahal dengan pendekatan tersebut ketegangan antara kedua negara dapat meningkat, terutama di wilayah Laut China Selatan yang menjadi titik pertemuan kepentingan strategis. 

Selain itu, Trump memberikan tekanan kepada negara-negara Asia Tenggara untuk lebih mengelola keamanan mereka sendiri, tanpa terlalu bergantung pada bantuan militer dari Amerika.

3. Menerapkan Kebijakan Ekonomi Proteksionis

Trump menerapkan kebijakan proteksionis dengan tujuan untuk melindungi ekonomi domestik Amerika. Salah satu langkah utamanya adalah dengan memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang impor, yang diharapkan dapat mengurangi defisit perdagangan dan melindungi industri dalam negeri. 

Kebijakan ini berpotensi mengganggu hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan bisa berisiko merugikan ekonomi kawasan tersebut.

4. Memprioritaskan Keamanan Nasional dan Imigrasi

Trump memprioritaskan perlindungan perbatasan dan memperketat kebijakan imigrasi untuk menanggulangi imigrasi ilegal. "Saya akan memulai operasi deportasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Saya akan menutup perbatasan dan menghentikan invasi imigran ilegal ke negara AS," tegas Trump saat kampanye di Colorado. 

Kebijakan ini merupakan bagian dari upayanya untuk menjaga keamanan dalam negeri dan mengurangi dampak negatif yang dianggapnya ditimbulkan oleh migrasi ilegal.

5. Melakukan Perubahan dalam Sistem Perpajakan

Trump berencana melakukan perubahan besar dalam sistem perpajakan dengan menawarkan penurunan pajak penghasilan, baik untuk perusahaan besar maupun individu. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. "Saya ingin setiap keluarga Amerika merasakan kesejahteraan dan keamanan," jelasnya. 

6. Penguatan Militer dan Pengembangan Teknologi

Selain berfokus pada kebijakan nasionalis, dalam visinya Trump juga berfokus pada penguatan militer. Rencananya ini dilakukan sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga dominasi Amerika sebagai negara adidaya. 

Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi sebagai faktor utama untuk mempertahankan posisi Amerika di panggung global. Penguatan militer dan inovasi teknologi dianggapnya sebagai dua pilar penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional.

Selain visi dan misi yang di utarakan Trump, salah satu isu yang paling kontroversial selama kampanye calon Presiden Amerika Serikat ini adalah retorika anti imigran. Ia sering menekankan migran ilegal membawa dampak negatif bagi masyarakat Amerika, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. 

Trump meyakini kebijakan imigrasi yang lebih ketat akan lebih menguntungkan rakyat Amerika, meskipun kebijakan tersebut memicu banyak perdebatan di dalam dan luar negeri.

Make America Great Again

Slogan "Make America Great Again" pertama kali dirumuskan Trump pada November 2012, sehari setelah Barack Obama memenangkan pemilu melawan Mitt Romney. 

Trump mendaftarkan slogan ini sebagai kalimat ikonik untuk keperluan politik pada 2015. Sejak saat itu, MAGA menjadi simbol utama dalam kampanyenya. Tak hanya itu, topi bertuliskan "Make America Great Again" sering terlihat digunakan Trump saat berkampanye.

"Make America Great Again" tidak hanya menjadi slogan pendukung visi dna misi Trump, tetapi juga mencerminkan semangat warga Amerika. 

Melalui slogan tesebut, Trump berjanji untuk menciptakan kesejahteraan dan rasa aman bagi setiap keluarga Amerika serta mengembalikan kejayaan Amerika di berbagai bidang.

Dengan kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024, harapan baru muncul dari masyarakat AS. (metrotvnews/Britanica/Universitas Muhammadiyah/NBC/Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya