Israel Serang Bangunan Sekolah Tempat Persembunyian Petinggi Hamas

Irvan Sihombing
24/12/2024 13:48
Israel Serang Bangunan Sekolah Tempat Persembunyian Petinggi Hamas
Kondisi di Gaza akibat serangan Israel.(Dok. Antara/Anadolu)

MILITER Israel menargetkan sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Kota Gaza pada Minggu (22/12) waktu setempat. Serangan tersebut ditujukan untuk menyingkirkan seorang pejabat keamanan senior Hamas.

Akibatnya sembilan orang tewas dan melukai banyak lainnya. Salah satu korban tewas ialah Tharwat Muhammad Ahmed Albec, yang merupakan Kepala Direktorat Keamanan dalam Badan Keamanan Umum Hamas.

Militer Israel mengeklaim Albec sedang beroperasi di pusat komando dan kontrol yang tertanam di dalam sebuah kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah Musa bin Nusayr di Duraj Taffah, bagian timur dari Kota Gaza.

Direktorat Albec dituding bertanggung jawab memproduksi penilaian intelijen bagi Hamas dalam pengambilan keputusan dan juga bertanggung jawab atas keamanan anggota senior Hamas, serta menyediakan tempat persembunyian bagi kelanjutan aktivitas militer mereka.

Sebuah pernyataan militer menyebutkan sebuah drone Angkatan Udara yang diarahkan oleh intelijen dari badan keamanan internal Israel Shin Bet, Direktorat Intelijen Militer AMAN, dan Komando Selatan berhasil menargetkan Tharwat Muhammad Ahmed Albec.

Kantor Media Pemerintah Gaza sebelumnya menuduh militer Israel secara sengaja menargetkan tempat penampungan dan sekolah-sekolah PBB yang menampung keluarga pengungsi dengan tujuan memaksimalkan jumlah korban, terutama di kalangan wanita dan anak-anak.

Di sisi lain, Pasukan pendudukan Israel disebut telah melakukan lima kali pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Akibatnya, 58 warga Palestina tewas dan 86 lainnya cedera.

Menurut laporan medis, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 terus bertambah menjadi 45.317 orang, sementara 107.713 orang lainnya terluka. "Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," kata kantor berita WAFA yang mengutip sumber dari pihak medis.

Disebutkan bahwa layanan darurat masih belum bisa menjangkau korban dan jasad yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalanan sebab pasukan pendudukan Israel terus menghalangi mobilitas ambulans dan kru pertahanan sipil. (Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya