Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PAUS Fransiskus, baru-baru ini, menyerukan perdamaian saat meresmikan patung kelahiran bayi Yesus di Kota Vatikan, Sabtu (7/12).
Melalui unggahan di akun Instagram Vatikan News, pada 7 Desember 2024, Paus Fransiskus menyampaikan pesan untuk mencukupkan perang dan kekerasan.
“Cukup perang, cukup kekerasan!” tulis Paus berdasarkan keterangan yang dilaporkan Vatican News.
Patung kelahiran Yesus yang dipajang di Aula Paulus VI tersebut termasuk dalam rangkaian adegan dari peristiwa berjudul "Kelahiran Bethlehem 2024". Patung itu menampilkan figur keluarga suci yang diukir dari kayu zaitun.
Tidak hanya itu, patung bayi Yesus dibaringkan di atas keffiyeh, sejenis syal yang dipakai di Timur Tengah dan telah menjadi simbol perlawanan warga Palestina terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut.
Selain itu, di atas keluarga tersebut terdapat panel kaca dengan tulisan, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi serta niat baik bagi seluruh umat manusia,” dalam bahasa latin dan Arab.
Berdasarkan laporan Times of Israel, pada acara tersebut, Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan umat Katolik untuk mengingat saudara-saudari, yang, di sana [di Betlehem] dan di bagian lain dunia, yang tengah menderita tragedi perang.
Setelah peresmian, Paus menggelar sebuah misa untuk perdamaian dan gencatan senjata di wilayah tersebut diadakan di Kapel Angeli.
Sebelumnya, Paus Fransiskus telah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung gencatan senjata antara Palestina dan Israel serta berharap adanya pembebasan yang aman bagi para sandera dalam serangan 7 Oktober.
Pada kesempatan lain, sebagaimana dilansir dari New Arab, kondisi konflik antara Palestina dan Israel sampai saat ini masih belum terselesaikan. Israel sendiri dengan membabi buta menyerang semua rakyat palestina dengan keji termasuk anak-anak dan balita.
Pangeran senior Arab Saudi Turki al-Faisal menyebut Israel sebagai negara yang melakukan genosida di Gaza dan merupakan rezim apartheid.
“Saat ini Israel, bukan hanya negara kolonial apartheid, tetapi juga negara yang melakukan genosida, Israel juga melakukan genosida terhadap rakyat Gaza,” jelas Al Faisal. (Z-1)
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved