Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perayaan Natal di Palestina Terganjal Mesin Perang Israel

Irvan Sihombing
24/11/2024 08:25
Perayaan Natal di Palestina Terganjal Mesin Perang Israel
Misa Natal digelar di Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza pada 7 Januari 2024.(AFP)

KEPALA Komite Presiden Tinggi untuk Urusan Gereja Ramzi Khoury menegaskan perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan. Hal itu harus dilakukan mengingat perang Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Khoury menekankan pentingnya persatuan Palestina di tengah rasa sakit,kesedihan, dan penderitaan yang disebabkan genosida yang dilakukan terhadap penduduk Gaza oleh tentara Israel.

"Perayaan Natal di seluruh Tanah Suci hanya akan mencakup ritual keagamaan, seperti yang terjadi tahun lalu," kata Khoury dalam sebuah pernyataan, Sabtu (24/11/2024).

Ia meminta gereja-gereja di seluruh dunia untuk "mengingat dalam doa mereka anak-anak dan perempuan Palestina yang telah terbunuh, terluka, mengungsi, atau hilang, dan mereka yang telah dihalangi sukacita Natalnya oleh mesin perang Israel.

Perayaan Natal tahun lalu juga dibatasi pada ritual keagamaan karena serangan Israel di Gaza, yang dimulai setelah 7 Oktober 2023. Umat Kristen Palestina yang mengikuti kalender Barat merayakan Natal pada 25 Desember, sementara mereka yang mengikuti kalender Timur merayakan hari raya tersebut pada 7 Januari.

Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di Gaza. Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober tahun lalu.

Serangan Israel menewaskan lebih dari 44 ribu korban dan melukai hampir 104.500 orang. Khoury menekankan perlunya mendesak upaya serius untuk menghentikan genosida dan mendorong gencatan senjata segera di Gaza. (Anadolu/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya