Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang Ukraina lagi dengan rudal balistik berkemampuan nuklir baru yaitu Oreshnik menyusul serangan terbaru Moskow terhadap infrastruktur energi di Ukraina.
Terbaru, Rusia menggencarkan serangan terhadap infrastruktur energi yang mengakibatkan lebih dari satu juta rumah tangga di Ukraina kehilangan aliran listrik.
Itu menjadi serangan skala besar ke-11 Rusia terhadap pasokan energi Ukraina tahun ini, menurut kementerian energi di Kyiv. Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik bergilir di seluruh negeri.
Berbicara di sebuah pertemuan puncak keamanan di Kazakhstan pada hari Kamis waktu setempat, Putin mengklaim serangan yang terjadi semalam itu merupakan respons terhadap serangan di wilayah Rusia yang menggunakan rudal ATACMS buatan AS.
Putin juga memperingatkan akan mempertimbangkan penggunaan rudal balistik jarak menengah Oreshnik yang pertama kali ditembakkan ke wilayah Dnipro, Ukraina, minggu lalu.
"Kami akan menanggapi serangan yang sedang berlangsung di wilayah Rusia oleh rudal jarak jauh buatan Barat, termasuk kemungkinan kelanjutan uji Oreshnik dalam kondisi pertempuran," kata Putin melansir The Guardian.
Sumber-sumber pejabat AS dan Inggris mengindikasikan rudal Oreshnik yang ditembakkan ke Dnipro, Ukraina, pekan lalu merupakan rudal balistik jarak menengah (IRBM) eksperimental berkemampuan nuklir.
Rudal tersebut memiliki jangkauan di bawah 5.500 km. Jangkauan jarak tersebut cukup untuk mencapai Eropa dari tempat penembakannya di Rusia barat daya. (Z-6)
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved