Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

G20 Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Libanon

Wisnu Arto Subari
19/11/2024 10:29
G20 Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Libanon
Warga Gaza.(Al Jazeera)

PARA pemimpin G20 menyerukan gencatan senjata secara komprehensif di Jalur Gaza, Palestina, dan Libanon dalam pernyataan bersama pada pertemuan puncak di Brasil, Senin (18/11).

Para pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia menyerukan gencatan senjata permanen yang diusulkan AS di Gaza. Hal ini sebagai imbalan atas pembebasan semua sandera serta gencatan senjata di Libanon yang memungkinkan warga untuk kembali ke rumah mereka.

"Libanon dan Hizbullah telah menyetujui proposal AS untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel dengan beberapa komentar mengenai isinya," kata seorang pejabat tinggi Libanon. Dia menggambarkan upaya tersebut sebagai upaya paling serius meskipun belum mengakhiri perperangan.

Asisten Ketua Parlemen Nabih Berri, Ali Hassan Khalil, mengatakan Libanon telah menyampaikan tanggapan tertulisnya kepada duta besar AS di Libanon.

Sementara utusan Gedung Putih Amos Hochstein sedang melakukan perjalanan ke Beirut untuk melanjutkan pembicaraan.

Belum ada komentar langsung dari Israel.

Hizbullah mendukung Ketua Parlemen Nabih Berri untuk bernegosiasi mengenai gencatan senjata.

"Libanon menyampaikan komentarnya di surat kabar tersebut dalam suasana yang positif," kata Khalil yang menolak memberikan rincian lebih lanjut.

"Semua komentar yang kami sampaikan menegaskan kepatuhan yang tepat terhadap Resolusi (PBB) 1701 dengan segala ketentuannya," tambahnya.

Dia mengacu pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang sebelumnya antara Hizbullah dan Israel pada 2006.

Ketentuannya mengharuskan Hizbullah menanggalkan senjata ketika berada di daerah antara perbatasan Libanon-Israel dan Sungai Litani, yang mengalir sekitar 30 kilometer utara perbatasan.

Khalil mengklaim keberhasilan inisiatif ini sekarang bergantung pada Israel. Ia mengingatkan jika Israel tidak menginginkan solusi, maka hal ini bisa menimbulkan 100 masalah.

Khalil mengatakan Israel sedang mencoba untuk bernegosiasi di bawah serangan. Hal ini mengacu pada peningkatan pengeboman di Beirut dan pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah.

"Ini tidak akan memengaruhi posisi kami," pungkasnya. (Al-Arabiya/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya