Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Palestina: AS Bertanggung Jawab atas Agresi Israel di Gaza

Irvan Sihombing
18/11/2024 12:33
Palestina: AS Bertanggung Jawab atas Agresi Israel di Gaza
Situasi di Kamp Shati yang menampung pengungsi Palestina di Kota Gaza sebelah barat, pada 7 Mei 2024.(AFP)

OTORITAS Palestina (PA) menuding pemerintahan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas berlanjutnya agresi yang mengakibatkan pertumpahan darah di Jalur Gaza. Saat ini, serangan mematikan Israel terus terjadi di wilayah tersebut.

Juru bicara PA, Nabil Abu Rudeineh, menegaskan dukungan AS memungkinkan Israel menghindari pertanggungjawaban dan mengabaikan resolusi hukum internasional.

"Kami sepenuhnya menyalahkan pemerintahan AS atas berlanjutnya agresi berdarah ini karena perlindungan politiknya terhadap pendudukan Israel," ujar Rudeineh dalam sebuah pernyataan.

Sedikitnya 43.800 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 103.600 lainnya terluka akibat serbuan tanpa jeda Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober lalu.

"Pasukan pendudukan Israel menerjemahkan dukungan terus-menerus AS menjadi pembantaian genosida, dengan pembunuhan massal yang merenggut nyawa puluhan anak-anak dan perempuan," tambahnya.

Setidaknya 96 warga Palestina tewas dan 60 lainnya terluka dalam serangkaian serangan udara Israel di Gaza bagian utara dan tengah pada Minggu (17/11), menurut otoritas lokal di wilayah tersebut.

Ia mendesak Washington untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangannya terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

"Jika (pertumpahan darah) ini terus berlanjut, seluruh kawasan berisiko terjerumus dalam perang berkepanjangan, dan tidak ada yang akan bisa menikmati kedamaian atau stabilitas," demikian penegasan Rudeineh.

Sejak 5 Oktober, Israel melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara dengan dalih mencegah kelompok perjuangan Palestina, Hamas, untuk bangkit kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan secara paksa memindahkan penduduknya.

Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, membuat sebagian besar populasi di sana berada di ambang kelaparan.

Lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak operasi tersebut dimulai, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan ini merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang mematikannya di Gaza. (Anadolu/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya