PBB Pastikan Pasukan Penjaga Perdamaian Libanon UNIFIL Lanjutkan Misi

Wisnu Arto Subari
04/10/2024 16:22
PBB Pastikan Pasukan Penjaga Perdamaian Libanon UNIFIL Lanjutkan Misi
Pasukan UNIFIL.(Al Jazeera)

WAKIL Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk operasi perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, memastikan pada Kamis (3/10) bahwa pasukan penjaga perdamaian di Libanon akan melanjutkan misinya.

"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Libanon) merasa berkewajiban untuk melanjutkan," ujar Lacroix kepada wartawan selama konferensi pers di markas besar PBB di New York.

Lacroix mengungkapkan bahwa ada 10.058 pasukan penjaga perdamaian di Libanon yang merasa berkewajiban menjalankan mandat yang diberikan kepada mereka oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasukan, ujarnya, juga merasa berkewajiban menjaga penduduk Libanon selatan.

Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons

Meskipun banyak menghadapi tantangan, kata Lacroix, misi menjaga perdamaian akan terus dilanjutkan dan memastikan bahwa rencana darurat sudah siap dan selalu diperbarui.

"Tentu saja, kami sudah menyiapkan beberapa skenario kedua kalau situasi memburuk sampai ke skenario terburuk yang mungkin terjadi. Diharapkan tidak sampai pada evakuasi sebagian dan total," imbuhnya.

Dia menekankan bahwa akibat pertempuran yang sedang terjadi, sangat sulit untuk menilai dengan pasti keadaan akan berkembang. Mengenai tujuan UNIFIL untuk melindungi warga sipil di Libanon, Lacroix mengatakan pasukan penjaga perdamaian akan melakukan segala daya mereka untuk melindungi penduduk tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Perang lintas batas antara Hizbullah dan Israel mulai terjadi setelah konflik Jalur Gaza, Palestina, meletus Oktober tahun lalu. Pada 23 September tahun ini, Israel mulai melancarkan serangan udara besar-besaran dengan dalih mengincar Hizbullah di seluruh Libanon. 

Selain membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa komandan lain, Israel telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menyebabkan puluhan ribu lain mengungsi. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya