Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penjualan Senjata Jerman Melonjak, Terbesar untuk Ukraina

Wisnu Arto Subari
03/10/2024 20:13
Penjualan Senjata Jerman Melonjak, Terbesar untuk Ukraina
Tank Ukraina.(Al Jazeera)

PENJUALAN senjata dan peralatan militer Jerman meningkat menjadi 11 miliar euro (sekitar Rp186,9 triliun) dalam periode Januari hingga September 2024. Ini menurut laporan yang dirilis pada Rabu (2/10).

"Penjualan dalam periode tersebut hampir menyamai total ekspor senjata tahun lalu yang mencapai 12,2 miliar euro (sekitar Rp207,3 triliun)," kata Kementerian Ekonomi dan Tindakan Iklim Federal.

Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, pemerintah Jerman menyetujui ekspor senjata tempur senilai 7,2 miliar euro (sekitar Rp122,3 triliun) dan sekitar 3,8 miliar euro (sekitar Rp64,6 triliun) untuk peralatan lain militer.

Baca juga : Puluhan Negara Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Militer ke Ukraina

Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia, menjadi penerima terbesar dari penjualan peralatan militer Jerman selama periode Januari hingga September 2024, menurut laporan kementerian tersebut.

Berlin menyetujui penjualan senjata dan peralatan senilai 7,1 miliar euro (sekitar Rp120,7 triliun) ke Kiev. Pada periode yang sama di 2023, nilai tersebut tercatat sekitar 3,3 miliar euro (sekitar Rp56 triliun).

Izin ekspor pemerintah ke Ukraina mencakup tank Leopard II, sistem pertahanan udara Patriot, tank anti-pesawat Gepard, howitzer PzH, rudal Stinger, granat, helm, dan kendaraan.

Setelah Ukraina, negara penerima terbesar ialah Singapura dengan 1,2 miliar euro (sekitar Rp20,4 triliun), Aljazair dengan 558 juta euro (sekitar Rp9,5 triliun), Amerika Serikat (AS) dengan 246 juta euro (sekitar Rp4,1 triliun), dan India dengan 212 juta euro (Rp3,6 triliun).

Dari total penjualan senjata senilai 11 miliar euro (Rp186,9 triliun) yang disetujui oleh pemerintah dalam sembilan bulan pertama tahun ini atau 87% dari total keseluruhan atau 9,5 miliar euro (sekitar Rp161,5 triliun) ditujukan untuk negara-negara Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya