Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pabrik Senjata Pennsylvania AS Untung Besar dari Perang Rusia-Ukraina

Wisnu Arto Subari
30/9/2024 14:22
Pabrik Senjata Pennsylvania AS Untung Besar dari Perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina.(Al Jazeera)

KOTA Scranton di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), lokasi pabrik pembuat amunisi untuk Angkatan Bersenjata Ukraina, mendapatkan manfaat ekonomi dari konflik di Ukraina dengan Rusia. Ini menurut laporan media AS.

Pada akhir Agustus, portal berita Military melaporkan bahwa pabrik tersebut telah meningkatkan produksi peluru artileri sebesar 50% untuk memenuhi kebutuhan Ukraina. Media itu menyebutkan pabrik tersebut fokus pada produksi peluru kaliber 155 milimeter dan sudah lebih dari tiga juta peluru yang dikirimkan ke Ukraina sejak 2022.

Sebelum peluru artileri mencapai pasukan Ukraina di garis depan, amunisi itu sudah memberi keuntungan ekonomi bagi wilayah timur laut, Pennsylvania, menurut Washington Post.

Baca juga : Joe Biden Izinkan Ukraina Menyerang Wilayah Rusia dengan Amunisi AS

Surat kabar tersebut juga mencatat bahwa kontraktor pertahanan AS, General Dynamics, telah menciptakan lebih dari 200 lapangan pekerjaan sejak Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina. 

Kontraktor pertahanan lain, Gentex, yang berbasis di Carbondale, Pennsylvania, juga telah meningkatkan jumlah karyawannya sebesar 10% selama setahun terakhir. Media tersebut menekankan bahwa lapangan pekerjaan ini membantu mengatasi penurunan ekonomi di wilayah tersebut.

Satyajit Ghosh, profesor ekonomi regional di Universitas Scranton, mengatakan tingkat pengangguran di wilayah tersebut selama beberapa dekade selalu lebih tinggi setidaknya 2 poin persentase dibandingkan rata-rata nasional. Namun kini, ujarnya, angka tersebut sering kali lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. 

Baca juga : AS Berikan Paket Bantuan Militer Terakhir untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memulai kunjungannya ke Amerika Serikat pada 22 September dengan mengunjungi pabrik amunisi di Scranton. Terkait dengan kunjungan itu, sekelompok anggota Kongres dari Partai Republik meminta agar penyelidikan dilakukan. Menurut mereka, lawatan itu mungkin melanggar hukum AS, termasuk undang-undang yang melarang pejabat federal terlibat dalam kegiatan politik saat bertugas.

Rusia, sementara itu, menganggap pasokan senjata ke Ukraina menghambat penyelesaian konflik dan secara langsung melibatkan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam konflik tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menekankan bahwa setiap kargo yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah bagi Rusia. 

Menurut Lavrov, Amerika Serikat dan NATO secara langsung terlibat dalam konflik ini, tidak hanya dengan memasok senjata, tetapi juga melatih personel di Inggris, Jerman, Italia, dan negara-negara lain. Kremlin menyatakan pengiriman senjata ke Ukraina oleh Barat tidak mendukung negosiasi dan akan berdampak negatif.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tujuan operasi itu untuk melindungi orang-orang yang telah mengalami penyiksaan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun. Putin mengatakan operasi tersebut ialah langkah terpaksa, karena Rusia tidak memiliki kesempatan lain untuk bertindak, risiko keamanan begitu besar sehingga tidak mungkin merespons dengan cara lain. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik