Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MILITAN Houthi Yaman mengeklaim serangan rudal hipersonik menghantam pusat wilayah Israel, Minggu (15/9). Militer Israel membantah bahwa serangan itu dari rudal hipersonik.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah, telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah sejak November, menyusul kampanye militer Israel yang menghancurkan Jalur Gaza.
Kelompok itu mengatakan serangan mereka ialah bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Juru bicara Militan Houthi Yahya Saree mengatakan mereka telah menargetkan posisi militer musuh Israel di wilayah Jaffa dengan rudal balistik hipersonik baru yang menempuh jarak 2.040 km atau 1.270 mil hanya dalam 11 1/2 menit.
Baca juga : Houthi Klaim Serang Drone AS
Media Houthi menyebut sistem pertahanan Israel gagal mencegat rudal tersebut. "Satu rudal Yaman mencapai Israel setelah 20 rudal gagal mencegatnya," kata Nasruddin Amer, kepala kantor berita Sabaa milik kelompok Yaman.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi akan membayar mahal atas serangan tersebut.
Rudal hipersonik bergerak jauh lebih cepat dibandingkan rudal balistik atau jelajah tradisional, sehingga sangat sulit dideteksi, dilacak, atau dicegat oleh sistem pertahanan saat ini. Mereka bergerak dengan kecepatan melebihi Mach 5, yaitu lima kali kecepatan suara atau kira-kira 3.800 mil per jam atau 6.100 kilometer per jam.
Baca juga : Biden Temui Tim Keamanan Nasional Bahas Ancaman Konflik Timur Tengah
Berbeda dengan rudal balistik yang mengikuti lintasan parabola yang dapat diprediksi, rudal hipersonik dapat bermanuver selama penerbangan sehingga membuatnya sangat lincah dan sulit diprediksi. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghindari sistem pertahanan rudal dengan lebih efektif.
Selain itu, rudal hipersonik dapat terbang pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan rudal balistik, sering kali di lapisan atas atmosfer. Ini membuatnya lebih sulit dideteksi oleh sistem radar yang dirancang untuk melacak lintasan balistik di ketinggian yang lebih tinggi.
Beberapa negara, khususnya Rusia dan Tiongkok, mengembangkan dan mengerahkan rudal hipersonik karena kecepatan dan kemampuan manuvernya. Tidak jelas cara Houthi mengembangkan atau memperoleh rudal tersebut.
Baca juga : Houthi Tegaskan tidak Ada Batasan Tanggapi Serangan Israel
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa negaranya belum mengirimkan rudal hipersonik ke kelompok Yaman. "Kami tidak memiliki rudal semacam itu untuk diberikan ke Yaman,” kata Pezeshkian dalam pidato yang disiarkan televisi.
Namun Iran tahun lalu memamerkan apa yang digambarkannya sebagai rudal balistik hipersonik pertama buatan Iran yang diberi nama Fattah.
Setelah serangan itu, sirene serangan udara berbunyi di Israel tengah, termasuk di Tel Aviv dan Bandara Internasional Ben Gurion, dan banyak warga lari mencari perlindungan. Layanan darurat Israel mengatakan sembilan orang menderita luka ringan saat mencari perlindungan, tetapi tidak ada korban lain yang dilaporkan. Operasi bandara juga dilanjutkan segera setelah serangan itu, menurut otoritas bandara.
Baca juga : Iran Ancam Serangan Israel di Libanon Tanda Akhir Netanyahu
"Setelah sirene berbunyi beberapa waktu lalu di Israel tengah, rudal permukaan-ke-permukaan diidentifikasi melintasi Israel tengah dari timur dan jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata militer Israel.
Hamas menyambut baik serangan pada Minggu tersebut. Pihaknya menganggapnya sebagai respons wajar terhadap agresi entitas Zionis terhadap rakyat Palestina. Ia menambahkan bahwa Israel tidak akan menikmati keamanan dan kenyamanan sampai mereka mengakhiri perang di Gaza.
Serangan Minggu (16/9) itu tergolong serangan pertama kelompok Houthi yang mencapai Israel tengah setelah serangan pesawat tak berawak mereka di Tel Aviv pada Juli lalu yang menewaskan satu orang dan melukai empat orang. Kelompok itu juga mengatakan pihaknya menyerang kapal-kapal di pelabuhan Haifa Israel pada Juni, selain drone dan rudal yang ditembakkan ke arah kota pelabuhan Eilat di Israel selatan.
Kelompok Houthi terus melanjutkan serangan mereka di Laut Merah meskipun ada kampanye koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) sejak Januari untuk mengusir mereka. (Middle East Eye/Z-2)
Pejabat senior Houthi yang didukung Iran menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara terhadap fasilitas nuklir.
PEMIMPIN cabang al-Qaeda di Yaman, Saad bin Atef al-Awlaki melancarkan ancaman terbuka terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan miliarder teknologi Elon Musk.
ADA cerita nestapa di balik berita serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Pelabuhan Ras Isa, Provinsi Hudaydah, Yaman, pada 17 April lalu.
KELOMPOK Houthi di Yaman secara resmi mengumumkan dimulai operasi blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel.
SETIDAKNYA satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan dua pelabuhan di barat Yaman.
SAAT mengebom kelompok militan Houthi hingga tunduk, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin melihat hasilnya dalam waktu 30 hari sejak serangan awal dua bulan lalu.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved