Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HIZBULLAH menembakkan sekitar 30 roket dari Libanon menuju Israel utara pada Minggu (11/8) malam. Ketegangan di wilayah tersebut masih tinggi menyusul pembunuhan seorang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bulan lalu.
Serangkaian roket diluncurkan setelah serangan udara Israel di bagian selatan Libanon melukai 12 orang, menurut laporan dai New York Post.
Organisasi yang didukung Iran itu mengatakan pihaknya melancarkan serangan tersebut untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza yang dilanda perang dan sebagai pembalasan atas serangan Israel di Libanon selatan.
Baca juga : Iran Ingatkan Perang Gaza Meningkat jika Gencatan Senjata Berakhir
Pasukan Israel mengatakan tidak ada korban luka akibat lebih dari dua lusin roket Hizbullah karena beberapa jatuh di ruang terbuka.
Wilayah ini masih diliputi kecemasan menyusul pembunuhan pemimpin tertinggi Hamas Ismail Haniyeh bulan lalu di Teheran ketika Israel melanjutkan kampanye militernya di Gaza setelah serangan 7 Oktober.
Sumber mengatakan kepada Axios pada Minggu (11/8) bahwa intelijen Israel yakin Iran telah memutuskan untuk menyerang negaranya dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga : Meski Libanon Menderita, Hizbullah tidak Gentar Lawan Israel
Hamas dan Israel dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam perundingan penyanderaan pada Kamis. Namun Hamas mengatakan pada Minggu bahwa mereka mundur dari perundingan tersebut.
Beberapa jam sebelum Hamas mengeluarkan pernyataannya, sumber yang mengetahui perundingan gencatan senjata mengatakan kepada CNN bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar kini meminta mediator Mesir dan Qatar untuk membantu mendorong diakhirinya pertempuran.
Instruksi bagi penduduk di Israel tidak berubah karena perang yang lebih besar mungkin terjadi. "IDF dan lembaga keamanan memantau musuh-musuh kami dan perkembangan di Timur Tengah dengan penekanan pada Iran dan Hizbullah serta terus-menerus menilai situasinya," kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, melalui CNN.
Baca juga : AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
"Pasukan IDF dikerahkan dan dipersiapkan dengan kesiapan tinggi. Jika ada kebutuhan untuk mengubah instruksi, kami akan memperbaruinya melalui pesan tertib di saluran resmi," sebutnya
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah dan menginstruksikan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk mencapai wilayah tersebut lebih cepat.
Departemen Pertahanan menyampaikan bahwa Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu dan memperjelas komitmen Amerika untuk mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer Amerika di seluruh Timur Tengah sehubungan dengan meningkatnya ketegangan regional. (Z-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved