Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Rabu (22/11) memperingatkan bahwa ancaman penyebaran perang di Jlalur Gaza, Palestina, akan meningkat kecuali gencatan senjata antara Israel dan Hamas bertahan. Ini disampaikannya dalam wawancara saat ia mengunjungi Beirut, ibu kota Libanon.
"Jika gencatan senjata ini dimulai besok, jika tidak dilanjutkan, kondisi di kawasan tidak akan sama seperti sebelum gencatan senjata dan cakupan perang akan meluas," kata Amir-Abdollahian kepada saluran televisi Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, menurut kantor berita Fars Iran.
"Kami tidak berupaya memperluas cakupan perang," tambahnya. "Jika intensitas perang meningkat, setiap kemungkinan akan memperluas cakupan perang."
Baca juga: Hizbullah: Putra Anggota Senior Parlemen Tewas akibat Serangan Israel
Israel dan Hamas pada Rabu mengatakan mereka menyetujui gencatan senjata selama empat hari dalam perang Gaza. Militan Palestina akan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang disandera dalam serangan mematikan mereka pada 7 Oktober. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sedikitnya 150 tahanan Palestina dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah pesisir setelah lebih dari enam minggu melakukan pengeboman.
Amir-Abdollahian mengatakan Iran melihat dua pilihan. "Pertama, gencatan senjata kemanusiaan yang berubah menjadi gencatan senjata permanen. Kedua, mengancam rakyat Palestina, rakyat Palestina akan memutuskan sendiri," katanya.
Baca juga: Anak-Anak Israel Nyanyikan Lagu Pemusnahan Semua Orang Gaza
Ia menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin, "Netanyahu tidak dapat mewujudkan mimpinya untuk menghancurkan Hamas. Kami mendukung keputusan apa pun yang diambil Hamas," tambahnya dalam wawancara tersebut, menurut Fars.
Kejahatan yang disengaja
Dalam kunjungan keduanya ke Libanon sejak perang Israel-Hamas dimulai, diplomat tinggi Iran itu bertemu dengan pejabat senior Libanon dan Palestina. Di perbatasan antara Libanon dan Israel telah terjadi peningkatan baku tembak, terutama antara Israel dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran, serta kelompok-kelompok Palestina, sehingga meningkatkan kekhawatiran terjadi konflik yang lebih luas.
Perdana Menteri Libanon Najib Mikati menekankan perlu gencatan senjata total dan, "Menghentikan agresi Israel di Gaza." Ini pernyataan dari kantornya setelah pertemuan dengan Amir-Abdollahian.
Mikati juga mendesak, "Negara-negara berpengaruh untuk menekan Israel agar menghentikan serangannya terhadap Libanon selatan dan menghentikan penargetan terhadap warga sipil dan jurnalis pada khususnya."
Diplomat Iran itu juga bertemu dengan ketua parlemen Libanon Nabih Berri, sekutu Hizbullah, membahas perang tersebut dan memperkuat stabilitas dan keamanan kawasan, kata kementerian luar negeri Iran.
Ia juga bertemu dengan sekretaris jenderal kelompok militan Palestina Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah, dan pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya. Mereka membahas proses gencatan senjata yang akan datang, menurut kementerian Iran.
Sebelumnya, pada Rabu, Hizbullah mengatakan pemimpinnya Hassan Nasrallah telah bertemu dengan Hayya dari Hamas dan Osama Hamdan, pejabat senior lain dari kelompok Palestina itu, untuk melakukan koordinasi.
Gerakan muslim syiah itu mengklaim serangkaian serangan lintas batas terhadap posisi Israel pada Rabu, ketika Kantor Berita Nasional resmi Libanon melaporkan pengeboman Israel di sepanjang perbatasan selatan. Serangan Israel di Libanon selatan pada Selasa menewaskan delapan orang, kata media resmi, termasuk dua jurnalis dari Al-Mayadeen.
Kementerian Luar Negeri Libanon mengatakan Beirut mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB atas kematian para jurnalis tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan yang disengaja.
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa seorang pemimpin senior sayap militernya di Libanon, Khalil al-Kharraz, telah terbunuh di Libanon selatan pada Selasa. Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan dua warga Libanon dan dua warga negara Turki juga tewas pada Selasa di Libanon selatan. (Z-2)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatih tim nasional Libanon Miguel Moreira mengakui anak-anak asuhnya mengalami kesulitan beradaptasi di Indonesia. Suhu tropis yang cukup tinggi menjadi salah satu kendala utama.
Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri mengaku tidak puas dengan permainan Garuda Muda pada laga kedua kontra Libanon yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, pada Minggu (16/4).
Beckham Putra Nugraha menjadi pahlawan saat timnas U-22 Indonesia melawan Libanon di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/4) malam WIB.
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Bangsa Arab juga menolak skenario Israel untuk Gaza pascaperang tanpa rencana yang masuk akal bagi berdirinya negara Palestina.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved