Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS Kirim Jet hingga Kapal untuk Lindungi Israel

Cahya Mulyana
03/8/2024 08:40
AS Kirim Jet hingga Kapal untuk Lindungi Israel
Amerika Serikat AS akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang ke Israel(AFP)

MILITER Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang Angkatan Laut ke Timur Tengah. Washington berupaya meningkatkan pertahanan menyusul ancaman dari Iran dan sekutunya Hamas dan Hizbullah.

AS bersiap menghadapi Iran untuk memenuhi janjinya dalam menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7) di Teheran, salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior kelompok militan Palestina tersebut sementara perang antara Israel dan Hamas di Gaza berkecamuk.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menyetujui pengiriman kapal penjelajah dan kapal perusak Angkatan Laut tambahan yang dapat menembak jatuh rudal balistik ke Timur Tengah dan Eropa.

Baca juga : Ismail Haniyeh Tewas, Biden Kerahkan Militernya Dukung Israel

Negara ini juga mengirim satu skuadron jet tempur tambahan ke Timur Tengah. "Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Sabtu (3/8).

Ada spekulasi bahwa Pentagon mungkin tidak akan mengganti kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt di Timur Tengah setelah menyelesaikan penempatannya yang sedang berlangsung. Namun Austin memutuskan untuk merotasi kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk menggantikannya.

Pernyataan Pentagon menambahkan pihaknya akan meningkatkan kesiapan untuk menyebarkan lebih banyak pertahanan rudal balistik berbasis darat.

Baca juga : Ismail Haniyeh Disebut Tewas akibat Bom yang Disimpan Lama

Militer AS juga mengintensifkan pengerahan pasukan sebelum 13 April, ketika Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel dengan pesawat nirawak dan rudal. Namun, ancaman dari Hizbullah di Libanon dapat menghadirkan tantangan unik bagi segala upaya Amerika Serikat untuk mencegat pesawat nirawak dan rudal mengingat persenjataan kelompok itu yang sangat banyak dan kedekatannya dengan Israel.

Pada saat itu, Israel berhasil menjatuhkan hampir semua dari sekitar 300 pesawat tak berawak dan rudal dengan bantuan AS dan sekutu lainnya.

Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membahas penempatan militer defensif AS yang baru untuk mendukung Israel melawan ancaman seperti rudal dan drone, kata Gedung Putih.

Baca juga : Israel Kirim Pesan terkait Pembunuhan Pemimpin Hamas, Iran Janji Membalas

Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan berjanji akan membalas dendam terhadap musuh mereka. Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas kematian tersebut atau pun membantahnya.

Kematian Haniyeh merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara Hamas dan Israel mendekati bulan ke-11 dan berkembangnya kekhawatiran bahwa konflik tersebut menyebar ke seluruh Timur Tengah.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan AS tidak percaya eskalasi tidak dapat dihindari.

"Saya kira kami sudah menyampaikan pesan kami secara langsung bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan ketegangan dan kami yakin ada jalan keluarnya, yaitu kesepakatan gencatan senjata," kata Singh. (I-2).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya