Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hamas dan Fatah Bersatu di Beijing, Tiongkok Panas-panasi AS?

Fachri Audhia Hafiez
28/7/2024 16:05
Hamas dan Fatah Bersatu di Beijing, Tiongkok Panas-panasi AS?
Pengamat politik timur tengah dan dunia Islam, Hasibullah Satrawi.(Dok. MI)

TIONGKOK dinilai ingin memamerkan kekuatannya ke Amerika Serikat (AS) dengan menyatukan sejumlah faksi di Palestina, termasuk Hamas dan Fatah. Hal ini sebagai tandingan terhadap AS yang condong mendukung Israel.

"Sebagai pengimbangan saja, menunjukkan kekuatan kepada Amerika, bahwa ia (Tiongkok), kami juga sebagai faktor dan kami bisa," kata pengamat politik timur tengah dan dunia Islam, Hasibullah Satrawi, Minggu, 28 Juli 2024.

Hasibullah menduga Tiongkok tidak mengambil sikap lebih jauh untuk mengupayakan penghentian kejahatan Israel terhadap Palestina. Sementara, langkah Tiongkok sudah mendapat apresiasi dan berbagai negara berharap besar dengan langkah ke depan.

Baca juga : Lagi, Biden Minta Dana Perang US$106 Miliar untuk Ukraina dan Israel

"Mereka diharapkan menjadi berperan lebih besar, betul-betul mengatur perkembangan yang terjadi. Sehingga bisa menjadi kesepakatan perdamaian," ucap dia.

Hasibullah juga menyoroti Israel yang belum disentuh oleh Tiongkok. Padahal, serangan Israel jadi sumber masalah terjadinya kejahatan kemanusiaan di Palestina.

"Jadi justru sumber masalahnya, sumber apinya belum disentuh oleh China. Ini yang saya bilang, jangan-jangan memang cara bermain China adalah cara bermain defensif mechanism, dan hanya untuk mengimbangi apa yang dilakukan oleh Amerika. Kalau begitu saya cukup kecewa kalau begitu," ujar dia.

Baca juga : Hamas Ingatkan tidak Tunda Pemilu Palestina Lagi

Faksi Palestina, termasuk Hamas dan saingannya Fatah, menandatangani perjanjian ‘persatuan nasional’ di Beijing, Tiongkok pada Selasa, 23 Juli 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk mengakhiri perpecahan mereka dan menciptakan platform yang memungkinkan mereka bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.

"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami katakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional," kata pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk kepada wartawan, menurut media pemerintah Tiongkok, seperti dikutip Middle East Eye, Selasa, 23 Juli 2024.

"Kami berkomitmen untuk persatuan nasional dan kami menyerukannya,” imbuh Marzuk.

Penandatanganan tersebut mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 kelompok Palestina di ibu kota Tiongkok.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya