Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Fatah Ingin Segera Akhiri Perang Israel di Jalur Gaza

Ferdian Ananda Majni
02/12/2024 20:38
Fatah Ingin Segera Akhiri Perang Israel di Jalur Gaza
Kamp pengungsi Rafah.(Al Jazeera)

PEJABAT Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah), Abdullah Abdullah mengatakan pihaknya ingin perang Israel segera berakhir. Pihaknya pun sedang mengadakan diskusi dengan kelompok perlawanan Hamas di Kairo, Mesir, terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah.

“Fatah ingin segera mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza, mempercepat pengiriman bantuan dan memulai rekonstruksi. Delegasi Fatah hadir di Kairo berdiskusi dengan delegasi Hamas mengenai usulan Mesir terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah (antara Gaza dan Mesir) dan meminta Otoritas Palestina mengelolanya di pihak Palestina," kata Abdullah Abdullah kepada Anadolu.

Abdullah tidak mengungkapkan secara detail proposal Mesir tersebut. Kairo telah menutup jalur penyeberangan di sisi Mesir sejak pasukan Israel menduduki sisi Palestina pada bulan Mei. Mereka bersikeras untuk mengakhiri pendudukan penyeberangan tersebut dan membukanya kembali.

Pada Sabtu (30/11), delegasi Hamas yang dipimpin pejabat senior Khalil al-Hayya tiba di Kairo untuk bertemu Kepala Badan Intelijen Umum Mesir, Mayor Jenderal Hassan Mahmoud Rashad.

Laporan harian Yedioth Ahronoth dari Israel diketahui, Mesir berupaya memperkuat rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah sekaligus mendorong kesepakatan pertukaran tahanan. Media ini juga menyebutkan Hamas bersedia menerima kesepakatan secara bertahap.

Skema ini serupa dengan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Libanon pada 27 November 2024, yang melibatkan penarikan Israel secara bertahap dari Gaza, bukan penarikan langsung seperti yang sebelumnya dituntut Hamas.

Upaya mediasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas belum berhasil. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang.

Sementara itu, sedikitnya 25 orang tewas setelah pesawat tempur Israel menghantam dan meratakan sebuah rumah warga di Beit Lahia, Gaza Utara, menurut sumber setempat pada Senin (2/12).

Saksi mata melaporkan bahwa upaya pencarian korban selamat masih dilakukan di bawah reruntuhan bangunan di area Proyek Beit Lahia, di mana perempuan dan anak-anak berlindung.

Sejak 5 Oktober, Israel melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza utara yang diduga bertujuan untuk mencegah kelompok perjuangan Palestina, Hamas, dapat menyatu kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan memaksa pengusiran penduduknya. (TRT World/Fer/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya