Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
LEBIH dari 50 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan, Sabtu (27/7). Salah satu serangan udara Zionis menghantam sebuah sekolah tempat ribuan orang mengungsi berlindung.
“Setidaknya 30 orang tewas dalam serangan Israel di Sekolah Khadija di Deir el-Balah, Gaza tengah,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dilansir dari Aljazeera, Minggu (28/7).
Sekitar 15 anak-anak dan delapan wanita termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan di sekolah di Deir el-Balah, kata Kantor Media Pemerintah Gaza, dan lebih dari 100 orang terluka.
Baca juga : Keikutsertaan Atlet Judo Israel Peter Paltchik di Olimpiade 2024 Tuai Kontroversi
Militer Israel mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah menargetkan pusat komando dan kontrol Hamas di dalam kompleks sekolah Khadija di Gaza tengah.
Pernyataan itu mengatakan sekolah tersebut digunakan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan dan sebagai tempat penyimpanan senjata dan sekolah tersebut memperingatkan warga sipil sebelum melakukan penyerbuan.
Sementara, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, ambulans bergegas membawa warga Palestina yang terluka ke fasilitas medis setelah serangan militer Israel di Sekolah Khadija. Beberapa korban luka juga datang dengan berjalan kaki, pakaian mereka berlumuran darah.
Baca juga : Uni Eropa Disebut Pendukung Utama Otoritas Palestina
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Rumah Sakit Al-Aqsa dengan menggambarkan keadaan kacau di dalam rumah sakit saat para dokter berusaha memberikan perawatan medis penting kepada warga Palestina yang terluka.
“Situasinya benar-benar mengerikan; semua orang di rumah sakit mengalami cedera kritis. Mereka menerima perawatan di lantai, di semua departemen, dan semua tempat tidur melebihi kapasitas,” kata dia.
Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, mengatakan pembantaian di Sekolah Khadija adalah kejahatan yang menegaskan keterasingan musuh Israel dari semua nilai kemanusiaan dan penentangannya terhadap semua hukum perang.
Baca juga : Netanyahu: Iran Paksakan Islam Radikal dan Demiliterisasi Gaza
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan PBB untuk menghentikan kebijakan diam dan mengambil langkah-langkah untuk memaksa pendudukan menghentikan kejahatannya,” kata mereka.
Setidaknya 39.258 orang tewas dan lebih dari 90.000 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak Oktober, menurut pejabat Palestina.
Israel melancarkan perang setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel, dan sekitar 250 orang ditawan.
Baca juga : Warga Gaza hanya Punya Waktu Beberapa Menit untuk Mengungsi
Serangan terhadap sekolah pada hari Sabtu terjadi setelah sedikitnya 23 orang tewas dalam serangan Israel di Khan Younis di Gaza selatan, kata kementerian tersebut.
Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza, mengatakan serangan terhadap Khan Younis dilaporkan telah dilakukan sebelum selebaran perintah evakuasi dijatuhkan, panggilan telepon dilakukan, dan pesan teks dikirim dari militer Israel ke warga Palestina di daerah tersebut.
Sekitar 170 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam operasi Israel di Khan Younis sejak awal pekan ini, kata badan pertahanan sipil Gaza.
Badan kemanusiaan PBB mengatakan lebih dari 180 ribu orang telah mengungsi di daerah Khan Younis antara, setelah militer Israel pada hari Senin mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian kota selatan, termasuk daerah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona kemanusiaan yang aman.
Badan-badan PBB mengutuk pemindahan penduduk sipil Gaza oleh Israel dan serangan militer terhadap wilayah-wilayah yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman kemanusiaan. (Z-1)
RATUSAN mantan pejabat tinggi keamanan Israel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan pemerintah Israel.
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved