Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku terkejut dengan laporan peningkatan jumlah anak-anak yang terbunuh dan cacat selama 2023. Terutama anak-anak yang berada di Israel dan wilayah pendudukan Palestina, khususnya Gaza, Burkina Faso, Republik Demokratik Kongo, Sudan dan Ukraina.
“Saya terkejut dengan peningkatan dramatis dan skala serta intensitas pelanggaran berat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap anak-anak di Jalur Gaza, Israel dan Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, meskipun saya berulang kali menyerukan kepada semua pihak untuk menerapkan langkah-langkah untuk mengakhiri pelanggaran berat,” kata Antonio Guterres disitat dari situs PBB.
PBB memverifikasi hampir 33.000 pelanggaran berat yang menimpa lebih dari 22.500 anak, terutama laki-laki, di 26 situasi di seluruh dunia.
Baca juga : PBB Tambahkan Militer Israel ke Dalam Daftar Pelanggar Hak Anak-Anak
Jumlah tertinggi adalah pembunuhan dan pencacatan, dengan 11.649 anak terkena dampaknya, meningkat 35% dibandingkan laporan tahun lalu. Hal ini diikuti dengan perekrutan dan penggunaan 8.655 anak dan penculikan 4.356 anak lainnya.
Meskipun lebih dari separuh pelanggaran dilakukan oleh kelompok bersenjata non-negara, termasuk kelompok yang ditetapkan sebagai teroris oleh PBB, pasukan pemerintah merupakan pelaku utama dalam pembunuhan dan cedera, penyerangan terhadap sekolah dan rumah sakit, serta penolakan akses kemanusiaan.
Konflik di Israel dan wilayah pendudukan Palestina telah menyebabkan peningkatan 155% pelanggaran berat terhadap anak-anak, demikian temuan laporan tersebut.
Baca juga : PBB Prihatin dengan Rudal yang Masuki Polandia
Laporan tahunan tersebut memuat lampiran pihak-pihak yang melakukan pelanggaran berat. Seperti yang telah diberitakan secara luas, untuk pertama kalinya, pasukan bersenjata dan keamanan Israel dilibatkan karena membunuh dan melukai anak-anak serta menyerang sekolah dan rumah sakit.
Hamas dan Jihad Islam Palestina juga dimasukkan ke dalam daftar untuk pertama kalinya karena membunuh, melukai dan menculik anak-anak.
Laporan tersebut mencatat bahwa perang di Sudan menyebabkan peningkatan pelanggaran berat yang “mengejutkan” sebesar 480%.
Baca juga : PBB Ungkap Israel dan Kawasan Palestina Paling Banyak Pelanggaran Terhadap Anak-anak
Tentara Sudan dan militer saingannya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah berperang selama lebih dari satu tahun dan keduanya masuk daftar hitam karena membunuh dan melukai anak-anak serta menyerang sekolah dan rumah sakit.
RSF juga merekrut dan menggunakan anak-anak selain melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya terhadap mereka.
Meskipun krisis yang terjadi semakin banyak dan meningkat seperti yang dijelaskan dalam laporan ini, lebih dari 10.600 anak-anak yang sebelumnya tergabung dalam angkatan bersenjata atau kelompok bersenjata menerima dukungan perlindungan atau reintegrasi pada tahun lalu.
Baca juga : PBB Masukkan Militer Israel dalam Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-Anak
PBB memulai atau mempertahankan keterlibatan dengan pihak-pihak yang berkonflik di negara-negara seperti Burkina Faso, Kamerun, Kolombia, Republik Demokratik Kongo, Irak, Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, Mali, Mozambik, Nigeria, Somalia, Sudan Selatan, Suriah, Ukraina dan Yaman.
Dalam beberapa kasus, keterlibatan ini mengarah pada penerapan langkah-langkah yang bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak.
Virginia Gamba, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, mengatakan laporan tersebut adalah “sebuah peringatan”.
“Kami mengecewakan anak-anak,” kata Gamba.
“Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk berkomitmen kembali terhadap konsensus universal untuk melindungi anak-anak dari konflik bersenjata dan saya menyerukan kepada negara-negara untuk memenuhi tanggung jawab utama mereka untuk melindungi populasi mereka dan menghormati semua norma dan standar yang berlaku dalam situasi konflik bersenjata.” (UN/Z-3)
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen atas insiden penembakan warga Palestina saat antre bantuan di Gaza. Israel membantah terlibat.
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan yang mendalam atas serangan rudal India terhadap Pakistan.
Paus Fransiskus adalah suara untuk perdamaian, martabat manusia, dan keadilan sosial.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan risiko "pembersihan etnis," sementara Jerman, Brasil, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah menolak keras rencana itu.
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Gencatan senjata adalah istilah yang kerap muncul dalam konteks konflik militer atau peperangan. Berikut penjelasan lengkapnya
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved