Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

49 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Hunian Pekerja Asing di Kuwait

Thalatie K Yani
13/6/2024 08:15
49 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Hunian Pekerja Asing di Kuwait
Sebuah kebakaran dahsyat menghanguskan gedung hunian yang menampung pekerja asing di Kuwait, menewaskan setidaknya 49 orang. (Akun X)

SETIDAKNYA 49 orang tewas setelah kebakaran melanda sebuah gedung hunian yang menampung pekerja asing di Kuwait, Rabu, menurut Kementerian Dalam Negeri Kuwait.

Video yang beredar di media sosial dan dilokasikan oleh CNN menunjukkan momen ketika kobaran api melanda gedung berlantai enam di area Mafreg di kota tersebut. Sekitar 150 orang tinggal di blok itu ketika api mulai berkobar di lantai dasar, kata pejabat polisi Sayyed Hasan Ebrahim kepada televisi negara Kuwait.

Penyebab kebakaran yang telah dapat dikendalikan ini belum diketahui, namun keberadaan lebih dari 20 tabung gas memasak dan bahan mudah terbakar di blok yang padat menyebabkan api cepat menyebar, kata Ebrahim.

Baca juga : Pasar Chatuchak Terbakar, Ribuan Binatang Mati

Sebagian besar korban tewas akibat keracunan gas, kata Jenderal Eid Rashed dari departemen forensik kriminal polisi kepada televisi negara. Dia memperingatkan jumlah korban tewas bisa meningkat, sambil menambahkan bahwa 11 orang sedang dirawat di rumah sakit. Otoritas telah mengidentifikasi tiga dari jenazah tersebut, katanya, namun tidak menyebutkan apakah keluarga mereka telah diberitahu.

Seorang pejabat departemen pemadam kebakaran mengatakan jumlah lantai dan lorong evakuasi yang banyak membuat sulit bagi penduduk yang terjebak untuk menyelamatkan diri dari gedung yang terbakar.

Warga negara India termasuk di antara yang tewas, menurut kementerian luar negeri India. Perdana Menteri Narendra Modi menyebut kebakaran ini sebagai "kecelakaan" dan menggambarkannya sebagai "menyedihkan."

Baca juga : Kebakaran Hebat Landa Sejumlah Ruko Pasar Sambas Kalbar 

"Pikiran saya bersama semua orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi. Saya berdoa agar para korban yang terluka pulih dengan segera," kata Modi di X.

Modi juga memerintahkan pemerintahnya untuk "menyediakan segala bantuan yang memungkinkan" kepada otoritas Kuwait. Menteri urusan luar negeri India sedang melakukan perjalanan ke Kuwait untuk mengawasi upaya bantuan dan pemulangan warga negara India yang meninggal.

Dubes India untuk Kuwait, Adarsh Swaika, mengunjungi beberapa korban yang dirawat di rumah sakit dan lokasi kebakaran.

Baca juga : Kebakaran Hotel Tewaskan Tiga Karyawan Diduga Ada Kelalaian, Polisi Periksa Manajemen

Foto-foto setelah kejadian menunjukkan lantai dasar yang terhitam, dengan pasukan keamanan Kuwait menilai kerusakan. Pemilik gedung telah ditahan dan diselidiki atas dugaan kelalaian, tambah laporan tersebut.

Pekerja migran membentuk dua pertiga dari angkatan kerja swasta Kuwait, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama mengatakan bahwa mereka menghadapi tantangan hukum dan diskriminasi yang tidak dialami oleh warga Kuwait. Laporan Dunia 2023 dari Human Rights Watch mencatat bahwa pekerja migran di Kuwait menghadapi "penyalahgunaan verbal, fisik, dan seksual" serta sering "dibatasi secara paksa di rumah majikan mereka." Sebuah studi pada tahun 2023 oleh peneliti internasional dan Kuwait menemukan bahwa regulasi tenaga kerja Kuwait saat ini tidak memadai, dengan "peningkatan substansial dalam risiko cedera kerja" akibat suhu panas meskipun upaya pemerintah sebelumnya untuk menangani masalah ini.

"Para pekerja yang rentan secara sosial dan pekerja migran, khususnya, dapat terkena dampak yang tidak proporsional dari panas berbahaya," demikian studi tersebut. "Para pekerja yang rentan ini cenderung mengambil pekerjaan berisiko dengan sedikit pelatihan kesehatan dan keselamatan, bekerja lebih lama, mendapatkan upah lebih sedikit, menghadapi hambatan budaya dan bahasa, dan khawatir akan risiko deportasi yang mengintai. Mereka diketahui mengalami tingkat cedera kerja yang lebih tinggi."

Kedutaan Besar Kuwait di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar CNN. (CNN/Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya