Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
DIDUGA lakukan pencurian dan perampasan uang milik seorang pedagang di Pasar Jepara, tiga orang warga negara asing (WNA) ditangkap, polisi mengalami kesulitan memeriksa karena perbedaan bahasa dan harus mencari penterjemah.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (20/5) tiga orang WNA merupakan warga negara Iran yakni Ali Reza,44, Zahra, 43, dan A,15, ditangkap petugas kepolisian Jepara setelah menghebohkan warga di daerah ini karena diduga melakukan aksi pencurian dan perampasan uang sebesar Rp2.250.000 milik pedagang di Pasar Jepara pada Senin (19/5) sekitar pukul 16.15 WIB.
Ketiga WNA tersebut diperiksa penyidik setelah hebohnya warga menyaksijan vidio viral atas keributan terjadi di pasar tradisional tersebut, namun sejauh ini ketiga warga Iran mengelak melakukan pencurian uang milik pedagang dan polusi juga mengalami kesulitan memeriksa karena perbedaan bahasa yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
"Kita segera mencari penterjemah untuk mengusut kasus ini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara Ajun Komisaris M Faizal Wildan Umar Rela Selasa (20/5).
Sejauh ini hasil pemeriksaan penyidik, lanjut Faizal Wildan Umar Rela, ketiga WNA tersebut tidak mengakui telah melakukan tindak pencurian dan perampasan uang milik pedagang di Pasar Jepara, namun berdasarkan pengakuan pedagang (korban) akibat perbuatan ketiga terduga pelaku ini mengalami kehilangan uang Rp2.250.000.
Bahkan berdasarkan pemeriksaan juga, ungkap Faizal Wildan Umar Rela, ketiga WNA asal Iran ini melakuhan aksinya di dua tempat yakni Pasar Ratu dan Pasar Welahan, Kabupaten Jepara, namun hal itu masih dikakukan pendalaman lagi setelah adanya penterjemah yang akan menjembatani komunikasi antara penyidik dan ketiga terduga pelaku.
Menurut Faizal Wildan Umar Rela kasus ini berawal dari hebohnya vidio aksi ketiga WNA Iran yang tersebar di masyarakat setelah terjadi keributan di Pasar Tradisional Jepara, kemudian polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan hingga kemudian memeriksa ketiga terduga tang awalnya terhembus kabar telah melakukan hipnotis.
Namun berdasarkan penyelidikan, demikian Faizal Wildan Umar Rela, diketahui modus dikakukan bukan hipnotis tetapi ketiganya mempunyai peran berbeda yakni Ali bertugas mengambil uang korban, saat istrinya bertugas mengajak ngobrol korban dengan alasan mengoleksi rupiah dan akan menukarkan uangnya dengan keadaan korban, sedangkan anaknya menunggu di dalam mobil.
"Sampai saat ini ketiga WNA tersebut masih berada di Polres Jepara, penyidik masih melakukan pendalaman dan proses penyelidikan akan dilimpahkan ke kantor imigrasi supaya ditindaklanjuti," tambahnya. (H-2)
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Ketiga WNA tersebut diperiksa penyidik setelah hebohnya warga menyaksijan vidio viral atas keributan terjadi di pasar tradisional tersebut,
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
SATGAS Pangan Polri bersama Badan Kebijakan Perdagangan (BKPN) Kementerian Perdagangan memonitor harga dan ketersediaan bahan pokok untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Jalur Gaza, Palestina. Hamas menolak keinginan Trump itu.
Deklarasi pedagang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cinta Pasar Tradisional (Gema Cipta) itu dilakukan di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (2/11) malam.
Tersangka dijerat dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951, dengan ancaman 10 tahun penjara.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, mulai beras, bawang, gula pasir, hingga telur ayam ras, mengalami penaikan, Senin (30/9).
BRI Insurance bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyerahkan klaim asuransi kepada nasabah di Pasar Kutoarjo, Jawa Tengah, yang tertimpa musibah kebakaran pada 16 Agustsus silam.
Tak hanya pedagang yang merasa beruntung, beberapa pengunjung pasar juga mendapatkan momen tak terlupakan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved