Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI menyatakan adopsi Resolusi DKPBB 2735 (2024) terkait proposal tiga-fase gencatan senjata di Gaza merupakan langkah yang sudah lama tertunda. Indonesia mendesak semua pihak segera mempercepat kesepakatan demi perdamaian di Gaza.
"Ini langkah yang sudah lama tertuda namun penting untuk hentikan kekejaman terhadap rakyat Palestina, wujudkan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza," dalam pernyataan Kemenlu setelah pengesahan resolusi dikutip laman resmi X, Selasa (11/6).
Indonesia mendesak semua pihak untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin demi memastikan gencatan senjata yang langgeng di Gaza.
Baca juga : Hamas Sambut Baik Keputusan DK-PBB
"Bantuan segera bagi rakyat Palestina dan membuka jalan menuju implementasi solusi dua negara," tambahnya.
Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (10/6) mengadopsi sebuah resolusi yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata secara komprehensif dalam tiga tahap untuk mengakhiri perang di Gaza.
Diadopsi mayoritas besar anggota DK PBB dengan 14 suara setuju dan Rusia abstain.
Baca juga : Tekanan Internasional Terhadap Israel Pasca-Pemungutan Suara Dewan Keamanan PBB
Resolusi 2735 juga mendesak kedua belah pihak yang terlibat konflik untuk sepenuhnya mengimplementasikan ketentuan-ketentuan dalam proposal tersebut tanpa penundaan dan tanpa syarat.
Rencana ini mencakup tiga tahap yang akan diakhiri dengan rencana rekonstruksi bertahun-tahun untuk Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat pertempuran.
Tahap pertama dari rencana ini berkaitan dengan pertukaran sandera-tahanan, serta gencatan senjata jangka pendek.
Baca juga : Israel Mengebom Gaza Beralasan Melawan Hamas di Sekitar Rumah Sakit
Tahap kedua mencakup penghentian permanen permusuhan, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, menurut teks draf resolusi AS.
Tahap ketiga berfokus pada prospek jangka panjang di wilayah tersebut, dan akan memulai rencana rekonstruksi bertahun-tahun untuk Gaza.
Pengesahan resolusi ini datang beberapa minggu setelah Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Israel menyetujui rencana tiga tahap yang akan menghasilkan gencatan senjata permanen di Gaza. (Z-3)
Perselisihan yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja mengenai Kuil Preah Vihear mengalami peningkatan signifikan.
Indonesia mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7).
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
“AS coordinated by the parties to the agreement and the mediators, the ceasefire in the Gaza Strip will begin at 8:30 a.m. on Sunday, January 19, local time in Gaza.”
DUTA Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menegaskan konflik di Jalur Gaza akan tetap menjadi prioritas utama selama presidensi negaranya di Dewan Keamanan PBB.
Indonesia menyesalkan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza diveto oleh AS.
Kamboja mendesak gencatan senjata tanpa syarat dengan Thailand, setelah dua hari bentrok.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
Pemerintah Suriah menarik pasukan dari kota Druze, Sweida, setelah kesepaktan gencatan senjata yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved