Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DUA menteri sayap kanan Israel mengancam akan mundur dan membubarkan koalisi pemerintahan jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza yang diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Jumat.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan mereka menentang kesepakatan apa pun sebelum Hamas dihancurkan.
Pemimpin oposisi Yair Lapid telah berjanji untuk mendukung pemerintah jika Netanyahu mendukung rencana tersebut.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza
Keduanya secara eksplisit menolak gencatan senjata segera seperti yang ditawarkan Biden.
Perdana Menteri sendiri menegaskan tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dihancurkan dan semua sandera dibebaskan.
Ben Gvir menilai tawaran Biden tersebut sebagai tindakan 'sembrono' dan 'kemenangan bagi terorisme' yang dianggapnya membahayakan keamanan Israel.
Baca juga : Netanyahu Kembali Perang Usai Gencatan Senjata
"Jika perdana menteri menerapkan kesepakatan sembrono berdasarkan ketentuan yang diumumkan hari ini, yang berarti berakhirnya perang dan menyerah dalam membasmi Hamas, Otzma Yehudit akan membubarkan pemerintah," kata Ben Gvir dilansir CNN.
Otzma Yehudit merupakan partai sayap kanan yang dipimpin oleh Ben Gvir dan kini membantu menopang mayoritas Netanyahu di parlemen.
Sementara Smotrich mengungkapkan telah menjelaskan kepada Netanyahu tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan jika mengakhiri perang tanpa menghancurkan Hamas dan mengembalikan semua sandera.
Baca juga : Netanyahu Bentuk Kabinet Perang untuk Invasi Darat Gaza
Smotrich menuntut agar pertempuran terus berlanjut hingga penghancuran Hamas dan kembalinya semua sandera, serta terciptanya realitas keamanan yang benar-benar berbeda di Gaza dan Lebanon.
Sebelumnya, Bidan mengusulkan proposal gencatan senjata secara permanen antara Israel dan Hamas. Biden menawarkan gencatan senjata tiga tahap.
Tahap pertama Israel dan Hamas akan melakukan gencatan senjata selama enam pekan. Selama masa ini kedua pihak bakal berunding untuk menghentikan perang secara permanen di Gaza.
Baca juga : Korban Tewas Berjatuhan, Palestina 687 Orang dan Israel 900 Orang
Perundingan bisa lebih dari enam pekan dan Biden mengusulkan gencatan senjata tetap dilakukan sampai ada keputusan.
Tahap kedua yakni Hamas membebaskan semua sandera dan militer Israel menarik diri dari Gaza. Lalu tahap ketiga adalah rekonstruksi besar-besaran yang melibatkan Palestina.
Namun belakangan ini Netanyahu, menegaskan negaranya akan terus melanjutkan perang hingga semua tujuannya tercapai. (CNN/Z-8)
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
PRESIDEN Prabowo Subianto mempersilahkan mahasiswa dari Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina saat jamuan makan malam peresmian kampus Universitas Pertahanan (Unhan)
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, menyatakan gerakan dan perjuangan buruh Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan, dan perjuangan buruh dan rakyat dunia.
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
PEMERINTAH Tiongkok mengimbau warganya menghindari zona konflik dan tidak terlibat dalam perang di Ukraina dalam bentuk apa pun.
Hampir semua 2,4 juta anak yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza terkena imbas perang.
Tanpa bantuan senjata dan intelijen AS, Ukraina dinilai bakal kehilangan lebih banyak prajurit yang gugur.
Zelensky menunjuk delegasi tingkat tinggi untuk menghadiri pertemuan AS-Ukraina di Arab Saudi pekan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved