Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (FR-PTMA) menggelar aksi demo membela Palestina dan mengecam Israel. Aksi yang diikuti sekitar 172 perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah se-Indonesia ini berpusat di kampus FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa (7/5).
Pernyataan sikap FR PTMA di antaranya tegas meminta pemerintah Indonesia agar tidak sedikit pun berpikir apalagi bertindak melakukan hubungan diplomatik dengan negara pelaku genosida, Israel. Pernyataan itu merupakan salah satu sila dari Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dikeluarkan oleh FR-PTMA pada Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang digelar serentak oleh 172 perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut.
Tindakan genosida yang dilakukan Israel atas Palestina belum menemui titik terang. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, ditandai dengan serangan brutal Israel ke Palestina, telah memakan korban sebanyak 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang.
Baca juga : Pembungkaman Berlanjut, 2.200 Mahasiswa AS Pro-Palestina Ditangkap
Atas kejadian yang tidak berperikemanusiaan itu, FR-PTMA melakukan aksi Bela Palestina di lingkungan kampus masing-masing secara serentak. Adapun Dasasila FR-PTMA dalam Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dibacakan Sekretaris Umum FR-PTMA Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si. yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) antara lain:
Pertama, FR-PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, terutama fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia, termasuk kampus-kampus di Amerika, Eropa, Australia, yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genosida Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca juga : Ribuan Tewas, Ini Seruan PP Muhammadiyah Sikapi Perang Israel-Palestina
Ketiga, mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara, serta pihak-pihak lain yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
Keempat, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
Kelima, mendukung Internasional Criminal Court (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh lain Israel yang terlibat dalam genosida warga Palestina.
Baca juga : Mahasiswa Hamas Rayakan Kemenangan Jajak Pendapat Universitas Tepi Barat
Keenam, mengecam OIC (Organization of Islamic Cooperation), Rabithah Alami Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah serta cenderung membiarkan Israel melakukan kejahatan kemanusiaan berupa penyerangan dan pembuhuhan untuk kepentingan dalam negerinya sendiri.
Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
Kedelapan, FR-PTMA meminta kepada pemerintah Indonesia agar tidak ada sedikit pun berpikiran, apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan dengan pelaku genosida yaitu Israel. "Sesuai semangat konstitusi UUD 45 menegaskan penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan. Maka tidak masuk jika nanti pemerintahan baru Indonesia berencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini amat bertentangan dengan konstitusi negara kita," tandas Mamun Murod.
Baca juga : HRW: Israel Serang Tim Relawan Libanon Langgar Hukum
Kesembilan, FR-PTMA meminta agar pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Kesepuluh, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Mamun Murod mengingatkan pula ada dua tokoh Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina yakni Prof Kahar Muzakir dan Lukman Harun. "Bahkan Pak Lukman Harun disebut seperti Menteri Luar Negeri Palestina," ungkap Mamun Murod.
Seruan aksi bela Palestina serentak di lingkungan PTMA dikeluarkan oleh FR-PTMA pada 7 Mei 2024. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar aksi bela Palestina di Kampus A (Cireundeu), Plaza UMJ dan Kampus B (Cempaka Putih), tepatnya Lapangan Gedung Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK).
Pada aksi itu, ratusan civitas academica UMJ yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan menghentikan kegiatan harian perkuliahan maupun kantor serta berkumpul di titik aksi sebagai bentuk dukungan dan pernyataan sikap tegas atas genosida terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung lebih dari enam bulan.
Sejumlah dosen FISIP UMJ dan dosen lain UMJ serta mahasiswa UMJ bergantian berorasi meneriakan free Palestina dan mengecam Israel serta seruan memboikot produk Israel dan Amerika. Selain teriakan takbir yang bergemuruh dan seruan anti-Israel, dilakukan juga aksi simbolis pembakaran lambang bendera Israel. (Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved