Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUMAN Rights Watch (HRW) mengatakan serangan Israel yang menewaskan tujuh relawan Libanon merupakan tindakan melanggar hukum terhadap warga sipil dan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.
Daerah perbatasan Israel-Libanon hampir setiap hari menjadi lokasi baku tembak antara tentara Israel dan sekutu Hamas, Hizbullah, sejak kelompok militan Palestina menyerang Israel selatan pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Serangan Israel terhadap pusat darurat dan bantuan di desa selatan Habariyeh pada 27 Maret menewaskan tujuh relawan darurat dan bantuan.
"Itu merupakan serangan tidak sah terhadap warga sipil yang gagal melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan," kata HRW dalam suatu pernyataan. "Jika serangan terhadap warga sipil dilakukan dengan sengaja atau ceroboh, hal itu harus diselidiki sebagai kejahatan perang," tambahnya.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Militer Israel tidak segera menanggapi ketika dihubungi AFP. Namun pada saat itu pihak militer mengatakan bahwa sasarannya ialah kompleks militer dan serangan tersebut menewaskan seorang agen teroris yang signifikan dari Jamaa Islamiya, kelompok Libanon yang dekat dengan Hamas, dan teroris lain.
HRW menyebut dalam pernyataannya bahwa mereka tidak menemukan bukti ada sasaran militer di lokasi tersebut. Nyatanya, serangan Israel menargetkan bangunan perumahan yang menampung Korps Darurat dan Bantuan dari Asosiasi Bantuan Libanon, organisasi kemanusiaan nonpemerintah.
Jamaa Islamiya kemudian membantah bahwa mereka ada hubungannya dengan tim relawan dan asosiasi tersebut. Kepada AFP, mereka mengaku tidak memiliki afiliasi dengan organisasi politik Libanon mana pun.
Baca juga : Biden Minta Hamas Terima Gencatan Senjata pada Ramadan
HRW mengatakan pengakuan militer Israel dengan menargetkan pusat di Habariyeh menunjukkan kegagalan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk memverifikasi bahwa targetnya ialah militer dan menghindari hilangnya nyawa warga sipil. Karenanya, peristiwa tersebut menjadikan serangan itu melanggar hukum.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka yang tewas ialah relawan. Saudara kembar berusia 18 tahun termasuk di antara korban tewas.
"Anggota keluarga, Asosiasi Bantuan Libanon, dan pertahanan sipil semua mengatakan bahwa ketujuh pria tersebut ialah warga sipil dan tidak berafiliasi dengan kelompok bersenjata mana pun," tambahnya.
HRW mengatakan gambar bagian-bagian senjata yang ditemukan di lokasi tersebut termasuk sisa-sisa bom Israel dan sisa-sisa peralatan panduan yang diproduksi oleh perusahaan Boeing yang berbasis di AS. "Pasukan Israel menggunakan senjata AS untuk melakukan serangan yang menewaskan tujuh pekerja bantuan sipil di Libanon yang hanya melakukan pekerjaan mereka," kata peneliti HRW Libanon, Ramzi Kaiss.
Kelompok hak asasi manusia tersebut mendesak Amerika Serikat untuk segera menghentikan penjualan senjata dan bantuan militer kepada Israel mengingat bukti bahwa militer Israel menggunakan senjata AS secara tidak sah. (Z-2)
Sejumlah pesepak bola dan atlet lainnya juga mengunggah pesan solidaritas bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur.
"Doa saya untuk mereka yang tidak dapat merayakan dengan damai hari ini," kata pemain Fenerbahce itu.
Pogba dan Diallo, keduanya beragama Islam, mengibarkan bendera itu sebagai dukungan untuk Palestina, saat Old Trafford diisi sekitar 10 ribu pendukung.
Penggemar sepak bola Israel pada Rabu (10/8) menemukan negara mereka tidak ada dalam daftar FIFA terkait negara-negara anggota menjelang kompetisi Piala Dunia.
Pihak Palestina tak keberatan dengan kehadiran Timnas sepak bola Israel di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved