Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PM Bangladesh Singgung Soal HAM dan Demokrasi Ketika Pemerintah AS Bungkam Mahasiswa

Cahya Mulyana
05/5/2024 10:45
PM Bangladesh Singgung Soal HAM dan Demokrasi Ketika Pemerintah AS Bungkam Mahasiswa
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina(AFP/Munir UZ ZAMAN)

PERDANA Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyindir pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden yang menangkap lebih 2.200 mahasiswa yang melakukan aksi pro-Palestina. Sikap represif itu, kata dia, berseberangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi yang selalu digaungkan 'Negeri Paman Sam' itu.

Hasina mempertanyakan langkah AS tersebut. Dia menyebut jika hal itu dilakukan negara-negara miskin atau berkembang, tindakan tersebut akan langsung dicap AS sebagai pelanggaran demokrasi atau HAM.

“Yang terbesar adalah 900 mahasiswa dan guru ditangkap karena melakukan demonstrasi pro-Palestina. Hal ini telah terjadi di AS. Ini adalah bagian dari demokrasi AS?” katanya pada konferensi pers setelah kunjungannya ke Thailand, baru-baru ini.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina

Sungguh disayangkan mendengarkan ceramah tentang HAM dari AS, tambah PM Hasina. 

“Insiden penembakan terjadi di sekolah, pusat perbelanjaan, dan restoran dan banyak orang meninggal. Tampaknya tidak ada satu hari pun di Amerika ketika tidak ada orang yang terbunuh,” sebut Hasina.

Ia menambahkan AS harus mengurus situasi HAM dalam negeri terlebih dahulu sebelum menjadi hakim bagi negara-negara lain. 

Baca juga : Presiden AS Joe Biden Dukung Kebebasan Berekspresi di Kampus-Kampus 

Mengulangi pendirian tegas Bangladesh untuk Palestina, Hasina mengatakan Bangladesh mendukung Palestina dan akan mengirimkan lebih banyak dukungan kemanusiaan kepada mereka.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah genosida,” tegasnya, merujuk pada serangan Israel di wilayah terkepung tersebut.

Demonstrasi di kampus-kampus AS dimulai pada 17 April di Universitas Columbia untuk memprotes serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina dan melukai 77.700 lainnya sejak 7 Oktober.

Protes ini juga menjadi titik nyala bagi gerakan yang lebih luas untuk memprotes dukungan AS yang tidak tergoyahkan terhadap genosida Israel, yang dipicu serangan Hamas tahun lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang. (Anadolu/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya