Kekerasan Meningkat dalam Perlombaan Pemilihan di Meksiko

Thalatie K Yani
03/4/2024 06:25
Kekerasan Meningkat dalam Perlombaan Pemilihan di Meksiko
Serangkaian serangan kekerasan terhadap para calon politikus di Meksiko mengguncang negara tersebut menjelang pemilihan. (AFP)

SEORANG calon walikota dari salah satu kota paling berbahaya di Meksiko ditembak mati di jalanan saat kekerasan meningkat menjelang pemilihan beberapa minggu lagi, kata otoritas pada Selasa.

Serangan itu menyoroti bahaya yang dihadapi para calon dalam mencalonkan diri di negara Amerika Latin tersebut, terutama bagi kandidat tingkat lokal yang sering kali menjadi korban kekerasan terkait korupsi dan perdagangan narkoba bernilai miliaran dolar.

Gisela Gaytan, yang mencalonkan diri menjadi walikota kota pusat Celaya, tewas ditembak pada Senin saat melakukan kunjungan untuk bertemu pendukung, kata kantor jaksa negara itu.

Baca juga : Rivalitas Dua Perempuan Tangguh dalam Pemilu Meksiko

Calon dari partai pemerintah berusia 38 tahun itu sebelumnya mengatakan dalam konferensi pers, dia telah meminta perlindungan untuk timnya.

"Ini sesuatu yang membuat kita marah, terkejut, berduka. Kami akan menangguhkan kegiatan kampanye," kata Alma Alcaraz, kandidat lain dari partai penguasa Morena.

Otoritas mengatakan tiga orang lainnya terluka dalam penembakan di Guanajuato -- yang dianggap sebagai negara bagian paling kekerasan di Meksiko karena perang wilayah antara kartel narkoba.

Baca juga : Argentina Kirim Pasukan Federal untuk Mengatasi Kekerasan Narkoba di Kota Rosario

Ada kebingungan tentang nasib seorang kandidat untuk sebuah legislatif lokal yang awalnya dilaporkan oleh pemerintah meninggal karena luka yang diderita dalam serangan yang sama.

Kementerian keamanan mengatakan dalam pembaruan bahwa keberadaan Adrian Guerrero tidak diketahui dan penyidik sedang mencoba mencarinya.

Di seluruh negara, sekitar 30 orang yang mencari jabatan dalam pemilihan telah dibunuh sejak Juni tahun lalu, menurut perusahaan riset Laboratorio Electoral.

Baca juga : Petahana Nayib Bukele Unggul dalam Pemilihan El Salvador

Tolakan kematian meningkat menjadi lebih dari 50 orang jika keluarga dan korban lain dari serangan-serangan itu dihitung, kata perusahaan tersebut.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menggambarkannya sebagai "hari yang menyedihkan" dan mengatakan otoritas negara bagian diduga tidak memberikan keamanan bagi Gaytan.

"Peristiwa-peristiwa ini sangat menyesakkan hati. Ada orang-orang yang berjuang untuk demokrasi," katanya dalam konferensi pers paginya.

Baca juga : 2 Ribu Orang Ditahan Akibat Bentrok dengan Mafia Narkoba

Negara itu akan mengadakan pemilihan presiden, legislatif, dan lokal pada 2 Juni.

Lopez Obrador dilarang mencalonkan diri lagi karena batas satu masa jabatan di Meksiko.

Gubernur negara bagian Guanajuato, Diego Sinhue, bersumpah bahwa serangan terbaru ini "tidak akan luput dari hukuman."

Baca juga : 4 Tersangka Pengeroyok Satpol PP di Jakarta Pusat Positif Narkoba

Gelombang kekerasan terkait kejahatan terorganisir di Meksiko memengaruhi politisi dari berbagai partai.

Pada hari Sabtu, walikota dari munisipalitas Churumuco di Michoacan, Guillermo Torres, ditembak mati di sebuah restoran.

Juga pada bulan Maret, para calon walikota dari negara bagian Puebla (pusat), Jalisco (barat), dan Guerrero (selatan) tewas.

Meksiko telah mencatat hampir 450.000 pembunuhan sejak meluncurkan operasi militer anti-narkoba yang kontroversial pada 2006, sebagian besar disebabkan oleh pertempuran antara para penjahat, menurut data resmi.  (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya