Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
EKUADOR menahan hampir dua ribu tersangka dalam delapan hari terakhir. Negara tersebut tengah menghadapi gejolak keamanan usai menyatakan perang melawan mafia narkoba.
Keseluruhan orang yang ditahan dipastikan oleh pemerintah Ekuador sebagai pelaku kekerasan. Sekitar 158 orang di antaranya dituduh teroris.
Pada 9 Januari, orang-orang bersenjata yang menyerbu ke dalam studio televisi saat siaran langsung dan menodongkan senjata kepada jurnalis. Pada hari yang sama, insiden kekerasan dimulai di enam penjara dengan 178 penjaga dan staf lainnya disandera oleh para tahanan.
Baca juga: Jaksa Penyelidik Serangan Studio TV Terkait Geng di Ekuador Tewas Ditembak
Beberapa hari kemudian, seluruh staf penjara yang ditangkap akhirnya dibebaskan. Menanggapi tindakan kekerasan tersebut, Presiden Daniel Noboa mengambil keputusan untuk menetapkan 22 kelompok kriminal sebagai organisasi teroris, mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari dan mengakui konflik bersenjata internal di negara Amerika Selatan tersebut.
Pihak berwenang juga mengklaim telah membunuh lima tersangka anggota geng yang kini diklasifikasikan sebagai teroris. Sementara dua petugas polisi dibunuh dan sebelas lainnya dibebaskan dari berbagai penculikan.
Baca juga: Ekuador Kembali Kuasai Penjara setelah Pelepasan Sandera
Sejak pekan lalu, 728 pucuk senjata api, 41 gun feeder, hampir 21.200 peluru, dan 521 bahan peledak telah disita. Pasukan polisi juga menyita lebih dari enam ton obat-obatan dan uang tunai hampir US$6.000. Pemerintah Ekuador melaporkan telah terjadi 13 serangan terhadap infrastruktur publik dan swasta dan dua belas serangan terhadap institusi kepolisian.
Peristiwa kekerasan minggu lalu dimulai setelah Adolfo Macias, seorang pemimpin mafia narkoba kabur dari penjara. Pemimpin kelompok Los Choneros ini menghilang dari penjara tempat dia menjalani hukuman 34 tahun.
Noboa mendesak Amerika Serikat dan negara-negara lain di seluruh dunia untuk mendukungnya menangani kekerasan di negaranya. Jika direstui maka dia akan terlepas dari berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan sanksi ekonomi. (Anadolu/Z-3)
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Nilai total barang bukti tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah apabila beredar di pasaran.
Meksiko mengajukan gugatan terhadap Ekuador di Mahkamah Internasional atas serbuan terhadap kedutaannya di Quito.
Kekacauan keamanan meletus di Ekuador ketika pasukan keamanan berhasil merebut kendali beberapa penjara yang jatuh ke tangan anggota geng.
Lebih dari 40 pejabat penjara di Ekuador yang dijadikan sandera oleh narapidana telah dibebaskan setelah Presiden mengumumkan tindakan militer melawan geng kriminal.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk kekerasan yang dilakukan gengster narkoba di Ekuador dan meminta semua pihak menjaga kestabilan keamanan.
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, memproklamasikan "keadaan perang" terhadap kartel narkoba, setelah gelombang serangan dan penculikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved