Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden AS Joe Biden Janjikan Gencatan Senjata di Gaza Saat Ramadan

Cahya Mulyana
11/3/2024 15:48
Presiden AS Joe Biden Janjikan Gencatan Senjata di Gaza Saat Ramadan
Warga Palestina memunguti barang yang bisa diselamatkan usai bombandir Israel(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan dorongan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Ramadhan pada Senin (11/3). Semula dia mengklaim gencatan senjata dapat terwujud sebelum bulan Ramadhan, namun janjinya itu kandas karena sekutunya, Israel absen di meja perundingan dengan Hamas.

Ia mengatakan penderitaan rakyat Palestina berada dipikirannya jelang Ramadhan ini. "Penderitaan rakyat Palestina berada di pikiran saya, di saat umat Islam di seluruh dunia mulai menjalankan bulan puasa," katanya.

Menurut dia AS akan melanjutkan upaya kami untuk memasukkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menambahkan, AS akan bekerja tanpa henti untuk gencatan senjata segera.

Baca juga : Joe Biden: Israel Setujui Gencatan Senjata di Gaza selama Ramadan

"Kami tidak akan berhenti melakukan dorongan gencatan senjata segera dan berkelanjutan, setidaknya selama enam minggu," lanjut Biden.

Gencatan senjata itu, imbuhnya, sebagai hadiah kesepakatan pembebasan tawanan oleh Hamas. Sementara itu, mulai hari ini, anak-anak di Gaza merayakan awal Ramadhan di tengah kekurangan makanan, air dan tempat tinggal. Mereka harus merayakan bulan suci ini di bawah gempuran bom Israel yang terus menjadi ancaman keselamatan mereka.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan Ramadhan di Gaza tahun ini akan tidak seperti bulan suci tahun-tahun sebelumnya atau di mana pun di dunia. Pasalnya, kehidupan di wilayah kantong Palestina itu hancur, termasuk puluhan masjid di sana.

Perang Israel di Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 31 ribu jiwa tewas sejak 7 Oktober. Menurut statistik dari Kementerian Kesehatan Gaza, tercatat dari jumlah tersebut sekitar 12.300 anak menjadi korbannya. (Aljazeera/Cah/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya