Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Biden semakin Frustrasi akibat Sikap PM Israel

Ferdian Ananda Majni
09/3/2024 14:08
Biden semakin Frustrasi akibat Sikap PM Israel
Seorang pengunjuk rasa Pro-Palestina memegang poster bergambar Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(AFP/Davide Longari)

KRISIS kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, semakin parah. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden semakin frustrasi dengan sikap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Biden semakin menunjukkan ketidaksabaran terhadap pemimpin Israel dan menegaskan bahwa AS akan bertindak sendiri tetapi hanya sedikit yang mengharapkan perubahan dramatis tersebut. Dalam pidato kenegaraannya, Biden mengumumkan bahwa AS akan membangun dermaga sementara untuk membawa bantuan ke Gaza, beberapa hari setelah militer AS mulai mengirimkan makanan melalui udara dan para pejabat tinggi AS menerima Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Rasa frustrasi Biden terhadap Netanyahu terungkap setelah pidatonya ketika dia terdengar berbicara kepada seorang senator. Ketika dia diperingatkan bahwa mikrofonnya tetap menyala, Biden berkata menggunakan nama panggilan Netanyahu.

Baca juga : Blinken : Israel Siap Buka Koridor Kemanusiaan di Gaza, Palestina

"Saya mengatakan kepadanya, Bibi, dan jangan ulangi ini tetapi Anda dan saya akan mengadakan pertemuan datanglah kepada Yesus." Ungkapan itu mengacu pada kesadaran dramatis bahwa seseorang harus memperbaiki jalannya.

Namun pemerintah tidak terlalu peduli dengan seruan para aktivis untuk menggunakan salah satu bentuk pengaruh AS yang paling signifikan, yaitu memotong bantuan militer. Presiden Biden mengatakan kepada Kongres bahwa ia tetap menjadi pendukung Israel seumur hidup.

Meskipun demikian, Biden secara langsung berbicara kepada para pemimpin Israel dalam pidatonya, memperingatkan untuk tidak menggunakan bantuan sebagai alat tawar-menawar di Gaza. Soalnya, sebagian besar dari dua juta orang telah mengungsi dan PBB telah memperingatkan risiko kelaparan.

Baca juga : Biden Menekan Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Gaza

Biden mengulangi pada Jumat bahwa Netanyahu harus berbuat lebih banyak untuk memberikan bantuan ke wilayah yang dikuasai Hamas itu dan telah digempur oleh Israel sejak militan pada 7 Oktober menyusup ke Israel dan membunuh 1.160 orang. Sebagian besar korban ialah warga sipil.

Israel melancarkan serangan yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang. Sebagian besar ialah warga sipil, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Amerika Serikat telah berkoordinasi dengan Israel mengenai pengiriman bantuan, termasuk dengan memastikan pelabuhan sementara disuplai dari Siprus dan bukan negara Arab. Namun pengiriman bantuan tersebut lebih sering dikaitkan dengan wilayah terpencil, bukan wilayah yang berada di bawah kendali mitra AS dan penerima bantuan utama.

Baca juga : Biden Tekankan Pentingnya Melindungi Warga Sipil dalam Panggilan dengan Netanyahu

Sementara itu, pengunjuk rasa antiperang berbaris di jalan-jalan Washington untuk menyaksikan pidato Biden dan para pengkritik Israel, termasuk warga Arab-Amerika. Mereka mengancam akan menghindari Biden dalam pemilu November di Michigan, tempat penting bagi peluangnya untuk mengalahkan Donald Trump.

Dalam surat minggu ini, 37 anggota parlemen dari Partai Demokrat yang dipimpin oleh Perwakilan Joaquin Castro mendesak pemerintah agar kekuatan memastikan senjata AS tidak digunakan dalam potensi invasi darat Israel ke Rafah, kota selatan dengan sekitar 1,5 juta warga Palestina mencari perlindungan.

Merissa Khurma, direktur program Timur Tengah di Wilson Center, menyebut upaya bantuan militer AS sebagai upaya terakhir untuk membantu warga Palestina. "Bagi siapa pun yang telah melihat foto-foto dan liputan situasi mengerikan di lapangan, saya pikir ini, sekali lagi, merupakan indikasi bahwa Amerika Serikat harus turun tangan jika Israel tidak mendengarkan," kata Khurma. (AFP/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya