Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat bahwa krisis di Gaza merupakan bukti runtuhnya tatanan global saat ini, seraya merujuk pada konflik di Suriah, Yaman, Libya dan Ukraina.
Saat berbicara di Forum Diplomasi Antalya, Erdogan mengatakan bahwa abad ini telah berubah menjadi era krisis karena tatanan internasional yang berdasarkan aturan telah kehilangan maknanya dan menjadi tidak lebih dari sekadar slogan.
"Sistem internasional saat ini, tanpa konsep fundamental seperti solidaritas, keadilan dan kepercayaan tidak dapat memenuhi tanggung jawab minimal sekalipun," tambah dia dalam pidatonya di acara itu yang digelar di pesisir Mediterania bagian selatan Turki.
Baca juga : Turki Tahan 33 Orang yang Dituduh sebagai Mata-Mata Israel
Terkait serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 30 ribu warga Palestina, dia mengatakan bahwa negara-negara Barat yang tanpa syarat mendukung Tel Aviv "terlibat dalam pertumpahan darah dengan kebijakan munafik mereka."
"Yang terjadi di Gaza bukanlah sebuah konflik, itu adalah genosida, karena perang pun bahkan memiliki aturannya sendiri," katanya, seraya menambahkan: "Saya sedang berbicara tentang pengkhianatan, penargetan secara tidak terhormat, kebiadaban yang tidak memiliki rasa hormat."
Erdogan merujuk pada pembunuhan brutal warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, di Gaza, seraya menambahkan bahwa kepercayaan terhadap keadilan dan ketertiban global juga telah ternoda.
Dia menggarisbawahi kebutuhan "mendesak" untuk mendirikan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan integritas teritorial dan ibu kotanya di Yerusalem Timur berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada 1967.
"Masyarakat global hanya dapat membayar utangnya kepada rakyat Palestina melalui pembentukan Negara Palestina," katanya menambahkan.(Z-8)
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved