Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
JUMLAH korban tewas warga Palestina dalam perang Gaza dilaporkan mendekati 30.000 orang pada Rabu (28/2), sementara pertempuran masih terjadi meskipun adanya peringatan ancaman kelaparan di wilayah yang dikuasai Hamas.
"91 orang lainnya tewas dalam pemboman Israel semalam," kata kementerian kesehatan setempat.
Mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah berusaha menemukan jalan menuju gencatan senjata di tengah pertempuran sengit, dan para perunding mencari jeda enam minggu dalam perang yang telah berlangsung hampir lima bulan tersebut.
Baca juga : Hamas: Jalan masih Panjang Capai Kesepakatan Gencatan Senjata
Setelah serangkaian diplomasi, para mediator mengatakan kesepakatan akhirnya bisa tercapai. Gencatan senjata dilaporkan termasuk pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
“Harapan saya adalah pada Senin depan kita akan melakukan gencatan senjata tetapi kita belum selesai,” kata Presiden AS Joe Biden pada Selasa (28/2).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan bahwa pihaknya berharap segera dapat mengumumkan sesuatu dari hasil kesepakatan sebelum hari Kamis. Namun dia memperingatkan bahwa situasi di lapangan masih tidak menentu.
Baca juga : Menang di Michigan, Biden Diprotes Perang Israel di Gaza
Hamas telah mendorong penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, tetapi permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Namun sumber Hamas, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa kesepakatan itu mungkin akan membuat militer Israel meninggalkan kota-kota dan daerah berpenduduk, sehingga memungkinkan kembalinya beberapa warga Palestina yang terlantar dan bantuan kemanusiaan.
Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.954 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Baca juga : PBB: Israel Blokir Akses Bantuan Gaza Secara Sistematis
Ancaman Kelaparan Nyata
Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan resmi AFP.
Militan juga menyandera sekitar 250 orang, 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 31 orang diperkirakan tewas, menurut Israel.
Baca juga : Indonesia dan OKI Serukan Penyelamatan UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina
Sejak perang dimulai, ratusan ribu warga Gaza telah mengungsi, dan hampir 1,5 juta orang kini memadati kota Rafah di bagian selatan, tempat Israel telah memperingatkan rencana mereka untuk melancarkan serangan darat.
Kelompok bantuan kemanusiaan memperingatkan bahwa mereka yang masih tinggal di Gaza utara menghadapi situasi yang semakin menyedihkan.
“Jika tidak ada perubahan, kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara,” kata wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia Carl Skau kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa.
Baca juga : Indonesia Terus Dorong Gencatan Senjata di Palestina Segera Terlaksana
Rekannya dari kantor kemanusiaan PBB OCHA, Ramesh Rajasingham, memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang meluas dan hampir tidak bisa dihindari.
WFP mengatakan tidak ada kelompok kemanusiaan yang dapat mengirimkan bantuan ke wilayah utara selama lebih dari sebulan, karena bantuan dihalangi oleh pasukan Israel untuk masuk.
“Saya belum makan selama dua hari,” kata Mahmud Khodr, warga kamp pengungsi Jabalia di utara, tempat anak-anak berkeliaran dengan panci kosong.
Baca juga : Raja Yordania Abdullah II Tekankan Dukungan Terhadap Palestina
“Tidak ada yang bisa dimakan atau diminum,” ujarnya.
Sebagian besar truk bantuan telah dihentikan, namun militer asing telah menjatuhkan pasokan melalui udara termasuk pada hari Selasa di Rafah dan kota utama di selatan Gaza, Khan Yunis.
Bantuan apa pun yang masuk ke Gaza melewati perbatasan Rafah dari Mesir, sehingga memicu peringatan dari Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa setiap serangan terhadap kota tersebut akan menambah korban tewas pada operasi bantuan di wilayah tersebut.
Baca juga : Presiden AS Joe Biden Berharap Gencatan Senjata di Gaza Pekan Depan
Israel bersikeras akan memindahkan warga sipil ke tempat aman sebelum mengirim pasukan ke Rafah, namun Israel belum merilis rincian apa pun.
Mesir telah memperingatkan bahwa serangan terhadap kota tersebut akan menimbulkan dampak bencana di seluruh wilayah, dan Kairo khawatir akan masuknya pengungsi.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa Israel akan mendengarkan rakyat Mesir dan kepentingan mereka, sedangkan Israel tidak dapat melakukan operasi apapun dengan populasi besar yang ada di Rafah saat ini.
Baca juga : OKI Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Menjelang ancaman serangan darat, wilayah tersebut telah berulang kali terkena serangan udara Israel.
Tentara mengatakan mereka telah membunuh sejumlah teroris dan menemukan senjata di Zeitun.
Dikatakan dua tentara lagi tewas dalam pertempuran di Gaza, sehingga jumlah korban keseluruhan menjadi 242 sejak dimulainya serangan darat pada 27 Oktober lalu. (Z-8)
DUTA Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, meminta Israel bertanggung jawab karena telah menyerang sebuah gereja Katolik bersejarah di wilayah Taybeh, Palestina.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
PNC akan terdiri dari 350 anggota, dua pertiga di antaranya mewakili tanah air, dan sepertiga lainnya mewakili warga yang tinggal di luar negeri dan diaspora.
BENTROKAN bersenjata antara kelompok minoritas Druze dengan suku Badui di Suwayda, Suriah selatan, telah berhenti. Demikian menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
CALON wali kota New York City, AS, dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dicecar lebih dari 100 eksekutif dalam acara yang digelar Partnership for New York City.
SEORANG profesor terkemuka dalam studi Holocaust dan genosida menyebut perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sebagai kasus genosida yang tak terelakkan.
PARA menteri luar negeri Uni Eropa pada hari ini WIB akan membahas sejumlah opsi tindakan terhadap Israel terkait perang di Jalur Gaza, Palestina.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelangkaan bahan bakar di Jalur Gaza akibat blokade Israel semakin mendekati titik krisis.
MANTAN Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, mengecam rencana pemerintah Israel membangun 'kota kemanusiaan' di Rafah, Jalur Gaza.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved