Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PBB: Israel Blokir Akses Bantuan Gaza Secara Sistematis

Zubaedah Hanum
27/2/2024 22:56
PBB: Israel Blokir Akses Bantuan Gaza Secara Sistematis
Momen saat WHO dan PRCS melakukan konvoi evakuasi pasien kritis keluar Gaza di bawah teror senjata Israel.(AFP/HO)

TENTARA Israel secara sistematis memblokir akses terhadap orang-orang yang membutuhkan di Gaza, Palestina, sehingga mempersulit tugas menyalurkan bantuan di wilayah yang kini menjadi zona perang tanpa hukum, kata PBB.

"Hampir mustahil untuk melakukan evakuasi medis dan pengiriman bantuan di Gaza utara dan semakin sulit di selatan," kata Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA, Selasa (27/2).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan, semua rencana konvoi bantuan ke wilayah utara telah ditolak oleh otoritas Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga : Dunia Apresiasi Peran Aktif Indonesia atas Palestina

"Dan yang terakhir diizinkan masuk pada 23 Januari,"kata WHO.

Yang lebih buruk lagi, bahkan konvoi yang telah mendapat izin terlebih dahulu dari pihak berwenang Israel telah berulang kali dihalangi atau diserang.

Laerke merujuk pada insiden Minggu lalu ketika konvoi, yang diselenggarakan bersama oleh WHO dan Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS), untuk mengevakuasi pasien dari rumah sakit Al Amal yang terkepung di kota selatan Khan Yunis, diblokir selama berjam-jam dan paramedis ditahan.

Baca juga : Mesir akan Dirikan Pusat Logistik Bantuan Kemanusiaan di Rafah

“Meskipun seluruh anggota staf dan kendaraan telah berkoordinasi dengan pihak Israel, pasukan Israel memblokir konvoi yang dipimpin WHO selama berjam-jam saat konvoi tersebut meninggalkan rumah sakit,” kata Laerke kepada wartawan di Jenewa.

Militer Israel memaksa pasien dan staf keluar dari ambulans dan melucuti pakaian semua paramedis. Konvoi yang membawa 24 pasien, tetap diblokir selama tujuh jam.

“Tiga paramedis PRCS kemudian ditahan, meskipun data pribadi mereka telah dibagikan kepada pasukan Israel sebelumnya,” kata Laerke, seraya menambahkan bahwa sejauh ini hanya satu orang yang telah dibebaskan.

Baca juga : UNRWA Kecewa dengan Negara-negara Donor

“Ini bukan insiden yang terisolasi,” tegasnya.

Konvoi bantuan mendapat kecaman dan secara sistematis tidak diberi akses kepada orang-orang yang membutuhkan.

“Fasilitas yang tidak memadai untuk pengiriman bantuan ke seluruh Gaza berarti bahwa pekerja kemanusiaan menghadapi risiko ditahan, terluka, atau lebih buruk lagi yang tidak dapat diterima dan dapat dicegah”, kata Laerke.

Baca juga : Israel Tembakkan Bom Asap di RS Nasser Gaza, Bulan Sabit Merah Palestina Kirim SOS

Serangan Hamas yang memicu perang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Militan juga menyandera sekitar 250 warga Israel dan asing, 130 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 31 orang diperkirakan tewas, menurut Israel.

Kampanye militer Israel telah menewaskan sedikitnya 29.878 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas. (AFP/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya