Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
REKAMAN satelit menunjukkan ribuan truk pembawa bantuan untuk warga Gaza terjebak di perbatasan Mesir. Truk-truk itu menunggu untuk diizinkan masuk melalui Rafah.
“Rekaman udara dan satelit menunjukkan lebih dari dua ribu truk bantuan ditumpuk di sisi kota Rafah di Palestina selatan, Mesir,” ungkap laporan media Qatar, Al Jazeera pada Minggu (25/2).
Citra satelit itu direkam pada 22 Februari. Laporan tersebut menunjukkan konvoi bantuan berbaris di sisi Mesir sementara warga Palestina di sisi lain berjuang melawan kelaparan dan kekurangan gizi parah.
Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung
Outlet tersebut memperkirakan bahwa truk-truk tersebut masing-masing membawa sekitar 20 ton bantuan. Itu cukup untuk memberi makan lebih dari dua juta orang di wilayah kantong yang terkepung.
Direktur Program Pangan Dunia Samer Abdeljaber mengonfirmasi bahwa persediaan makanan sangat cukup untuk warga Gaza. Namun itu semuanya tertahan di perbatasan Mesir.
“Tetapi kita perlu memastikan bahwa kita memiliki akses yang tepat ke Gaza dari berbagai penyeberangan sehingga kita benar-benar dapat menjangkau masyarakat apakah mereka berada di utara atau selatan atau di wilayah tengah,” tambah Abdeljaber.
Baca juga : Mesir akan Dirikan Pusat Logistik Bantuan Kemanusiaan di Rafah
Hal ini terjadi ketika muncul laporan mengenai anak-anak yang meninggal karena kelaparan, termasuk bayi berusia dua bulan yang meninggal beberapa jam setelah ia dibawa ke rumah sakit karena kekurangan gizi di tengah kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah utara Jalur Gaza.
Pemimpin Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat atau UNRWA Phillippe Lazzarini mengatakan badan tersebut dapat mengirimkan makanan ke wilayah utara pada 23 Januari. PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan hanya dapat dihindari jika konvoi makanan diizinkan masuk ke wilayah utara.
“Seruan kami untuk mengirimkan bantuan pangan telah ditolak dan tidak didengarkan. Dunia berkomitmen untuk tidak membiarkan kelaparan terjadi lagi. Kelaparan masih bisa dihindari, melalui kemauan politik yang tulus untuk memberikan akses dan perlindungan terhadap bantuan yang berarti,” ungkap Lazzarini.
Baca juga : Palestina Tolak Pindahkan Titik Perbatasan Rafah Seperti Maunya Israel
Mesir,yang berbatasan dengan satu-satunya perbatasan dengan Jalur Gaza yang terkepung dan telah menerima bantuan dari berbagai negara untuk dikirimkan ke warga Gaza telah berulang kali dikritik karena membatasi distribusi bantuan.
Sebagai tanggapan, mereka berulang kali menuduh Israel menghalangi masuknya bantuan dari pihak Palestina. Dalam sidang baru-baru ini di Mahkamah Internasional (ICJ), Israel mengatakan Mesir mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dan bantuan ke Jalur Gaza.
Israel memiliki waktu hingga 26 Februari untuk memberikan bukti kepada ICJ bahwa mereka memastikan peningkatan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza. Termasuk mengambil tindakan untuk mencegah perang terhadap Gaza menjadi genosida, yang bisa diterima ICJ.
Perang Israel di Gaza, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober, telah menewaskan sedikitnya 29.690 warga Palestina, dan 69.870 orang terluka, menurut para pejabat Palestina.(Z-8)
Indonesia berpotensi masuk dalam skenario yang selaras dengan kepentingan Israel dan Amerika Serikat, disadari atau tidak oleh pemerintah.
Militer Israel mengeklaim menguasai sekitar 75% wilayah Gaza dan terus beroperasi di Kota Gaza serta kamp-kamp di bagian tengah.
PM Israel Benjamin Netanyahu umumkan lima prinsip utama untuk mengakhiri perang di Gaza.
Kabinet keamanan Israel secara resmi menyetujui rencana PM Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali penuh atas Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel berniat mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza.
Donald Trump membahas rencana peningkatan peran AS dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved