Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sidang Kedua Kasus Pembunuhan Mahasiswa Italia di Kairo Dimulai Tanpa Kehadiran Tersangka

Thalatie K Yani
20/2/2024 09:30
Sidang Kedua Kasus Pembunuhan Mahasiswa Italia di Kairo Dimulai Tanpa Kehadiran Tersangka
Sidang kedua untuk pembunuhan mahasiswa Italia, Giulio Regeni, dimulai tanpa kehadiran empat petugas keamanan Mesir yang dituduh terlibat(New Arab)

PADA Selasa, Italia kembali berupaya memastikan keadilan bagi mahasiswa Italia yang diculik dan dibunuh di Kairo, dengan dimulainya sidang kedua empat petugas keamanan Mesir yang dituduh terlibat dalam pembunuhan brutal tersebut.

Giulio Regeni, 28, tengah melakukan penelitian ketika diculik pada Januari 2016. Jenazahnya ditemukan sembilan hari kemudian, tergeletak di pinggiran ibu kota Mesir, dengan tanda-tanda penyiksaan yang mengerikan.

Pembunuhan ini merenggangkan hubungan Italia-Mesir. Anggota parlemen Italia menuduh Kairo bersikap "terbuka bermusuhan" terhadap upaya mengadili para tersangka.

Baca juga : Polisi Temukan Banyak Video Porno di Ponsel Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok

Sidang tahun 2021 dibatalkan hakim, karena jaksa tak bisa memberi tahu keempat tersangka secara resmi tentang prosedur hukum. Meski demikian, Mahkamah Konstitusi memutuskan pada September, kasus ini bisa dilanjutkan bahkan tanpa kehadiran mereka, dan sidang baru ini dijadwalkan dimulai pada Selasa di Roma.

Keempat terdakwa, Jenderal Tariq Sabir, Kolonel Athar Kamel dan Uhsam Helmi, serta Mayor Magdi Ibrahim Abdelal Sharif, menghadapi tuduhan penculikan, sementara Sharif juga dituduh sebagai pelaku cedera fatal.

Meskipun diadakan kembali, keempatnya tidak akan menghadiri sidang. Pengacara pembela, Tranquillino Sarno, menyatakan mereka "tidak bisa dilacak."

Baca juga : Mahasiswi yang Tewas di Depok Sempat Diperkosa Sebelum Meninggal

Regeni diduga diculik dan dibunuh karena disangka sebagai mata-mata asing. Saat menjalankan penelitian doktoralnya, Regeni sedang meneliti serikat dagang Mesir, isu yang sangat sensitif secara politis.

Ibu Regeni menyatakan tubuh anaknya telah mutilasi sedemikian rupa sehingga ia hanya bisa mengenalinya dari "ujung hidungnya."

Sebuah komisi parlemen Italia menemukan pada Desember 2021 bahwa agen keamanan Mesir bertanggung jawab atas kematian Regeni dan menuduh yudikatif Mesir bertindak dengan "mendeskreditkan dan terbuka bermusuhan" karena tidak mengungkapkan keberadaan para terdakwa.

Baca juga : Miliki Banyak Kejanggalan, Kasus Mahasiswa Tewas Mengenaskan di Bali Seakan Ditutupi dari Media

Meski begitu, pada Desember 2020, keempat tersangka serta seorang kelima dibebaskan dari tanggung jawab atas pembunuhan Regeni oleh jaksa agung Mesir, yang mengatakan akan menghentikan kasus ini.

Juga menuduh yudikatif Mesir bertindak dengan "mendeskreditkan dan terbuka bermusuhan" dengan tidak mengungkapkan keberadaan para terdakwa.

Pada Desember 2020, keempat tersangka dan seorang kelima dibebaskan dari tanggung jawab atas pembunuhan Regeni oleh jaksa agung Mesir, yang mengatakan dia akan menghentikan kasus ini. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya