Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PADA Selasa, Italia kembali berupaya memastikan keadilan bagi mahasiswa Italia yang diculik dan dibunuh di Kairo, dengan dimulainya sidang kedua empat petugas keamanan Mesir yang dituduh terlibat dalam pembunuhan brutal tersebut.
Giulio Regeni, 28, tengah melakukan penelitian ketika diculik pada Januari 2016. Jenazahnya ditemukan sembilan hari kemudian, tergeletak di pinggiran ibu kota Mesir, dengan tanda-tanda penyiksaan yang mengerikan.
Pembunuhan ini merenggangkan hubungan Italia-Mesir. Anggota parlemen Italia menuduh Kairo bersikap "terbuka bermusuhan" terhadap upaya mengadili para tersangka.
Baca juga : Polisi Temukan Banyak Video Porno di Ponsel Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok
Sidang tahun 2021 dibatalkan hakim, karena jaksa tak bisa memberi tahu keempat tersangka secara resmi tentang prosedur hukum. Meski demikian, Mahkamah Konstitusi memutuskan pada September, kasus ini bisa dilanjutkan bahkan tanpa kehadiran mereka, dan sidang baru ini dijadwalkan dimulai pada Selasa di Roma.
Keempat terdakwa, Jenderal Tariq Sabir, Kolonel Athar Kamel dan Uhsam Helmi, serta Mayor Magdi Ibrahim Abdelal Sharif, menghadapi tuduhan penculikan, sementara Sharif juga dituduh sebagai pelaku cedera fatal.
Meskipun diadakan kembali, keempatnya tidak akan menghadiri sidang. Pengacara pembela, Tranquillino Sarno, menyatakan mereka "tidak bisa dilacak."
Baca juga : Mahasiswi yang Tewas di Depok Sempat Diperkosa Sebelum Meninggal
Regeni diduga diculik dan dibunuh karena disangka sebagai mata-mata asing. Saat menjalankan penelitian doktoralnya, Regeni sedang meneliti serikat dagang Mesir, isu yang sangat sensitif secara politis.
Ibu Regeni menyatakan tubuh anaknya telah mutilasi sedemikian rupa sehingga ia hanya bisa mengenalinya dari "ujung hidungnya."
Sebuah komisi parlemen Italia menemukan pada Desember 2021 bahwa agen keamanan Mesir bertanggung jawab atas kematian Regeni dan menuduh yudikatif Mesir bertindak dengan "mendeskreditkan dan terbuka bermusuhan" karena tidak mengungkapkan keberadaan para terdakwa.
Baca juga : Miliki Banyak Kejanggalan, Kasus Mahasiswa Tewas Mengenaskan di Bali Seakan Ditutupi dari Media
Meski begitu, pada Desember 2020, keempat tersangka serta seorang kelima dibebaskan dari tanggung jawab atas pembunuhan Regeni oleh jaksa agung Mesir, yang mengatakan akan menghentikan kasus ini.
Juga menuduh yudikatif Mesir bertindak dengan "mendeskreditkan dan terbuka bermusuhan" dengan tidak mengungkapkan keberadaan para terdakwa.
Pada Desember 2020, keempat tersangka dan seorang kelima dibebaskan dari tanggung jawab atas pembunuhan Regeni oleh jaksa agung Mesir, yang mengatakan dia akan menghentikan kasus ini. (AFP/Z-3)
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved