Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jumlah Tunawisma di AS Mencapai Rekor Tertinggi pada 2023

Thalatie K Yani
16/12/2023 07:00
Jumlah Tunawisma di AS Mencapai Rekor Tertinggi pada 2023
Jumlah tunawisma di Amerika mengalami peningkatan 12% dibandingkan tahun lalu dan menjadi angka tertinggi sejak 2007.(AFP)

JUMLAH tunawisma di Amerika Serikat meningkat ke tingkat rekor tahun ini, menurut laporan pemerintah yang dirilis pada Jumat. Lebih dari 653.100 orang menjadi tunawisma di seluruh negara pada Januari, menurut sensus yang dilakukan untuk Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS.

Angka ini meningkat sebanyak 70.650 orang tunawisma, atau 12%, dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka tertinggi sejak pengumpulan data dimulai pada 2007.

Meskipun orang keturunan Afrika menyumbang 13% dari total populasi AS, mereka mencakup 37% dari semua orang yang mengalami tunawisma. Laporan tersebut juga menyebutkan  lonjakan terbesar dalam jumlah orang Hispanik yang mengalami tunawisma, meningkat sebanyak 28% atau 39.106 orang antara tahun 2022 dan 2023.

Baca juga: Pejabat AS Tolak Israel Duduki Gaza dalam Jangka Panjang

Selain itu, jumlah keluarga dengan anak yang mengalami tunawisma juga meningkat sebesar 16%, membalikkan tren penurunan yang berlangsung sejak tahun 2012, menurut laporan tersebut.

Dari lebih dari 653.100 orang yang dihitung sebagai tunawisma pada bulan Januari, enam dari sepuluh berada di tempat perlindungan atau akomodasi sementara, sementara empat dari sepuluh berada "di tempat yang tidak dimaksudkan untuk tempat tinggal manusia."

Baca juga: AS Minta Dibantu Lawan Houthi Yaman, Ini Jawaban Australia

Menurut laporan, California memiliki populasi tunawisma terbesar, yaitu 181.399 orang, diikuti oleh New York (103.200), Florida (30.756), negara bagian Washington (28.036), Texas (27.377), dan Oregon (20.142).

Krisis tunawisma di Amerika Serikat dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk kemiskinan, masalah kesehatan mental, kecanduan, dan kekurangan perumahan. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya