Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pejabat AS Tolak Israel Duduki Gaza dalam Jangka Panjang

Wisnu Arto Subari
15/12/2023 19:15
Pejabat AS Tolak Israel Duduki Gaza dalam Jangka Panjang
Demonstran mengibarkan bendera kelompok Hamas Palestina selama unjuk rasa setelah salat Jumat di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki.(AFP/Hazem Bader.)

PENASIHAT Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Jumat (15/12) bahwa tidak pantas bagi Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dalam jangka panjang. Tanggapannya disampaikan karena spekulasi meningkat mengenai masa depan wilayah tersebut pascaperang.

"Kami tidak percaya bahwa masuk akal bagi Israel atau tepat bagi Israel untuk menduduki Gaza, menduduki kembali Gaza dalam jangka panjang," kata Sullivan kepada wartawan di Tel Aviv.

"Pada akhirnya kendali atas Gaza, pemerintahan Gaza, dan keamanan Gaza harus dialihkan ke tangan Palestina," katanya setelah pertemuan dengan para pejabat senior Israel.

Baca juga: Houthi Yaman Serang Kapal Kargo Jerman di Laut Merah

Amerika Serikat ialah pendukung militer utama Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang meletus pada 7 Oktober setelah serangan kelompok militan tersebut yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, menurut para pejabat Israel. Serangan Israel yang tiada henti dan invasi darat ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 18.787 orang, kata kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas dalam jumlah korban terbaru.

Mayoritas korban ialah warga sipil, kata pejabat Israel dan Palestina.

Baca juga: Komunikasi di Gaza Terputus Akibat Bombardir Israel

Amerika dan Israel sepakat bahwa perang akan berlangsung berbulan-bulan lebih lama, kata Sullivan, sementara ada diskusi intensif mengenai tahapan konflik di masa depan dan dampaknya. Penasihat Gedung Putih itu akan melakukan perjalanan Jumat malam ke Tepi Barat yang diduduki untuk bertemu dengan pemimpin Otoritas Palestina Mahmud Abbas.

Washington telah menyatakan bahwa PA yang diakui secara internasional dapat memainkan peran dalam mengatur Gaza setelah perang, meskipun pemerintahan yang berbasis di Ramallah sangat tidak populer di kalangan warga Palestina. "Kami percaya bahwa Otoritas Palestina perlu diubah dan direvitalisasi, perlu diperbarui dalam hal metode pemerintahannya, representasi rakyat Palestina," kata Sullivan. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya