Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel Jatuhkan Selebaran di Libanon agar Warga tidak Bantu Hizbullah

Wisnu Arto Subari
15/12/2023 20:19
Israel Jatuhkan Selebaran di Libanon agar Warga tidak Bantu Hizbullah
Rumah yang hancur akibat pengeboman Israel selama seminggu terakhir di desa Aitaroun, Libanon selatan, dekat perbatasan dengan Israel.(AFP.)

TENTARA Israel menjatuhkan selebaran di bagian selatan Libanon pada Jumat (15/12) untuk pertama kali sejak perang Israel-Hamas dimulai. Menurut penduduk, Israel memperingatkan warga untuk tidak membantu Hizbullah.

Sejak 8 Oktober, sehari setelah perang Israel-Hamas dimulai, perbatasan antara Libanon dan Israel menyaksikan baku tembak yang mematikan, terutama antara tentara Israel dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran, yang menyatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Hamas.

"Jumat dini hari, pesawat tak berawak menjatuhkan selebaran di atas desa dan mendarat di antara rumah-rumah," kata seorang warga Kfarshuba dekat perbatasan yang meminta tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

Baca juga: Alibi Israel Tak Ingin Duduki Gaza

Warga lain mengatakan selebaran-selebaran itu dijatuhkan dua kali setelah angin meniup banyak selebaran dari selebaran awal.

"Kepada penduduk Libanon selatan, kami menginformasikan kepada Anda bahwa teroris Hizbullah menyusup ke rumah dan tanah Anda," demikian bunyi salinan selebaran yang dilihat AFP.

Baca juga: Israel Lakukan Serangan di Dekat Damaskus Suriah

"Anda harus menghentikan terorisme ini demi keamanan Anda sendiri," tambah teks tersebut. Israel memperingatkan masyarakat bahwa membantu Hizbullah akan membahayakan mereka.

Penduduk di sepanjang perbatasan Libanon mengatakan tentara Israel telah meningkatkan pengeboman terhadap desa-desa perbatasan dalam beberapa hari terakhir. Israel juga menjatuhkan selebaran di beberapa bagian selatan Libanon selama perang pada 2006 dengan Hizbullah.

Sejak baku tembak lintas batas dimulai pada Oktober, lebih dari 120 orang telah tewas di sisi perbatasan Libanon. Sebagian besar dari mereka ialah pejuang Hizbullah tetapi juga termasuk seorang tentara Libanon dan 17 warga sipil, tiga di antaranya ialah jurnalis, menurut penghitungan AFP.

Lebih dari 64.000 orang mengungsi di Libanon, sebagian besar di wilayah selatan, berdasarkan data Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Di pihak Israel, setidaknya enam tentara dan empat warga sipil tewas, kata pihak berwenang di sana. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya