Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Alibi Israel Tak Ingin Duduki Gaza

Cahya Mulyana
12/12/2023 07:35
Alibi Israel Tak Ingin Duduki Gaza
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel tidak berniat menduduki secara permanen Jalur Gaza.(AFP)

MENTERI Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel tidak berniat menduduki secara permanen Jalur Gaza. Zionis itu terbuka untuk mendiskusikan alternatif pihak yang akan mengendalikan wilayah tersebut.

“Israel akan mengambil tindakan apa pun untuk menghancurkan Hamas, tapi kami tidak punya niat untuk tinggal secara permanen di Jalur Gaza. Kami hanya menjaga keamanan kami dan keamanan warga kami di sepanjang perbatasan dengan Gaza,” kata Gallant.

Gallant mengatakan Israel terbuka kemungkinan mencapai kesepakatan dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran di Libanon. Itu dengan syarat perjanjian apa pun mencakup zona aman di sepanjang perbatasan dan jaminan yang tepat.

Baca juga: Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB: Saya Hancur

“Kita akan mempunyai kemampuan untuk melakukan aksi dan reaksi destruktif, dengan hasil seperti yang kita lihat di Gaza. Saya berasumsi Hizbullah memperhitungkan hal ini,” katanya.

Jika Hizbullah mengizinkan proses kesepakatan, kata dia, pihaknya tidak akan membahas rinciannya sekarang. Misalnya mencakup jarak aman dari pagar ke pasukan yang bisa menembak ke wilayah Israel. "Jika hal ini memungkinkan, dengan jaminan yang sesuai, kita dapat membicarakannya," katanya.

Baca juga: Israel Lakukan Serangan di Dekat Damaskus Suriah

Israel mengatakan pihaknya siap berperang selama berbulan-bulan atau lebih untuk mengalahkan penguasa Hamas di Gaza, ketika serangan daratnya semakin intensif dengan lebih banyak serangan udara dan tembakan artileri.

Qatar, yang memainkan peran penting sebagai penengah, mengatakan upaya untuk menghentikan perang dan membebaskan semua sandera akan terus berlanjut. Namun kesediaan untuk membahas gencatan senjata semakin memudar.

Israel menghadapi kemarahan internasional setelah serangan militernya menewaskan lebih dari 17.700 warga Palestina di Gaza, sekitar dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. Sekitar 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung, di mana badan-badan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk dituju.

Amerika Serikat telah memberikan dukungan penting kepada Israel dalam beberapa hari terakhir dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB , menyerukan gencatan senjata dan mendorong penjualan amunisi tank senilai lebih dari US$100 juta ke Israel. Majelis Umum PBB berencana melakukan pemungutan suara pada Selasa (12/12) mengenai resolusi serupa.

Israel juga akan membuka penyeberangan kedua untuk memeriksa kargo yang memasuki Gaza, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung. Pejabat keamanan Israel mengatakan penyeberangan Kerem Shalom akan dibuka untuk pemeriksaan barang-barang tujuan Gaza.

Saat ini, penyeberangan Nitzana Israel adalah satu-satunya titik inspeksi yang beroperasi. Israel telah membatasi jumlah barang yang masuk ke Gaza sejak perang dengan Hamas meletus pada 7 Oktober, yang menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan dan persediaan pokok.

PBB dan badan-badan bantuan internasional telah memperingatkan adanya krisis kemanusiaan. Israel tidak mengizinkan bantuan apa pun masuk ke Gaza secara langsung.

Sebaliknya, mereka memeriksa semua kargo yang menuju Gaza sebelum dikirim organisasi bantuan melalui Mesir. 

Fosfor Putih 

Sementara Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS prihatin dengan laporan Israel mengerahkan amunisi fosfor putih yang disediakan AS selama Oktober di Libanon selatan. “Kami telah melihat laporannya tentu saja mengkhawatirkan hal itu. Kami akan mengajukan pertanyaan untuk mencoba belajar lebih banyak,” jelasnya.

Laporan tentang kemungkinan penggunaan amunisi fosfor putih oleh Israel pertama kali dilaporkan Washington Post, Senin (11/12).

Kirby mengatakan fosfor putih memang memiliki kegunaan militer yang sah ketika digunakan untuk penerangan dan menghasilkan asap untuk menyembunyikan pergerakan.

“Tentu saja, kapan pun kami memberikan barang-barang seperti fosfor putih kepada militer lain, kami berharap sepenuhnya barang-barang tersebut akan digunakan sesuai dengan tujuan yang sah dan sesuai dengan hukum konflik bersenjata," terangnya.

Kirby mengatakan pemerintah telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak ingin membuka front kedua dalam perang Israel-Hamas.

“Kami benar-benar tidak ingin konflik ini meluas ke Lebanon. Dan ini juga merupakan konteks di mana kami prihatin dengan laporan-laporan ini,” ungkapnya. (CNA/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik