Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEPULUH tentara Israel, termasuk seorang kolonel senior yang memimpin pangkalan depan unit infanteri elit, tewas pada hari Selasa (12/12) dalam penyergapan di Gaza utara, Palestina. Israel mengumumkannya pada hari ini, Rabu (13/12).
Disebutkan bahwa Itzhak Ben Basat, 44, kepala tim komandan Brigade Golani, tewas pada hari Selasa (12/12) dalam penyergapan oleh pejuang Palestina di lingkungan Shejaiya di Gaza, yang merupakan basis kelompok bersenjata Palestina.
Dikutip dari laman Middle Eye East, mendiang Ben Basat adalah perwira Israel paling senior yang terbunuh di Gaza sejak invasi darat dilancarkan pada akhir Oktober.
Baca juga : Penyamaran Gagal, Israel Malah Bunuh Tentaranya Sendiri
Tentara Israel mengkonfirmasi kematian delapan tentara lainnya di Gaza utara, termasuk seorang komandan resimen Golani, dua komandan kompi, seorang komandan peleton, seorang komandan kompi, dan tiga tentara tempur.
Israel menyebut sebagian besar tentara tersebut tewas karena kesalahan identifikasi dalam serangan udara, penembakan tank, dan tembakan. Kematian tentara dalam penyergapan hari Selasa memicu banyak reaksi dari politisi senior Israel.
Sejak melancarkan serangan darat pada akhir Oktober, sedikitnya 115 tentara Israel telah tewas. Sementara lebih dari 300 tentara tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober. Namun, angka tersebut diperkirakan mencapai lebih banyak lagi.
Baca juga : Hamas Hancurkan 135 Kendaraan Militer Israel dalam 72 Jam Terakhir
Menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, menulis di halaman Facebook resminya pada hari Rabu (13/12), “Pagi yang sulit dengan berita yang mengancam,” seraya menambahkan bahwa ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para tentara.
Berita kematian tentara tersebut muncul ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada para donor pada acara penggalangan dana pada hari Selasa bahwa Israel mulai kehilangan dukungan global atas pemboman tanpa pandang bulu di Gaza, yang merupakan kritik terkuatnya terhadap kepemimpinan Israel.
Sementara itu, lebih dari 18.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel mulai membombardir Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza. Lebih dari separuh korban meninggal dunia adalah anak-anak dan perempuan.
Baca juga : Semua Faksi Militer di Gaza Bersatu Lawan Israel, bukan cuma Hamas
Itzhak Ben Basat diketahui bukan pasukan utama yang bertempur melawan Hamas. Tetapi, ia termasuk tentara bala bantuan yang bertugas membebaskan kawannya dari kepungan.
Dikutip dari media Israel, Basat terbunuh ketika dirinya dalam proses pensiun dari IDF. Mantan komandan Brigade Yiftah itu bergabung dengan Brigade Golani selama perang dengan Hamas.
Hari dimana ia tewas, seharusnya Basat menyelamatkan anggotanya yang terperangkap dalam pertempuran di Shijaiyah. Basat adalah perwira kelima berpangkat letnan kolonel yang terbunuh sejak berkonflik dengan Hamas.
Baca juga : Surat Cinta Tawanan Ibu Yahudi kepada Pejuang Gaza
Pertempuran Israel dan Hamas di Shijaiyah sangat alot. Pasukan Islam yang menghadapi Israel di tempat itu adalah Brigade Izzuddin Al-Qassam dari Hamas Batalion Shijaiyah, sebuah batalion yang sama sekali belum turun tangan dari awal perang.
Selain Basat, seorang komandan batalion ke-13 bernama Letkol Greenberg juga tewas.
Dalam rilis pihak Hamas, diungkap bahwa semua pasukan zionis berhasil disapu bersih, baik pasukan utama maupun bala bantuannya.
Baca juga : Brigade Al-Qassam Hancurkan 60 Kendaraan Tempur Israel
Berikut rilis dari Hamas mengenai pertempuran di Shijaiyah seperti dikutip dari Telegram.
PERNYATAAN RESMI AL-QASSAM
Setelah mujahidin kembali dari garis pertempuran di lingkungan Shijaiyah, mujahidin kami melaporkan telah menargetkan 7 kendaraan militer dengan peluru dan perangkat anti-lapis baja, termasuk tank King Commander dan sebuah pengangkut pasukan dengan 3 tentara di dalamnya, dan menghabisi awaknya.
Baca juga : Sosok Mohammed Deif, Arsitek Hamas yang Diburu Israel selama 30 Tahun
Mereka juga bertempur dengan tentara regu penyelamat Israel yang mencoba menyelamatkan awak tank Baz 3 dan membunuh beberapa dari mereka.
Selain itu juga menargetkan penembak jitu Zionis dengan peluru "RPG" dan terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan musuh di beberapa daerah dari jarak nol, di mana mereka mengkonfirmasi pembunuhan langsung terhadap 11 tentara Zionis dan menyita peralatan dan barang milik beberapa tentara yang tewas dan meninggalkan yang lain tewas atau terluka.
Allahu Akbar!
Demikian kabar terbaru mengenai Palestina. Semoga informasi ini bermanfaat. (Z-4)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Terinspirasi dari era Art Deco tahun 1920-1930, Khanaan memadukan budaya motif khas era tersebut dengan tampilan yang ramping dan linier serta ornamen yang stylish
Pemkab Bandung siap melakukan langkah-langkah kongkret yang bisa dilakukan dalam rangka menyikapi perjuangan rakyat Palestina.
Penggalangan dana dilakukan saat ribuan warga melakukan aksi damai bela Palestina
Donasi yang terkumpul sudah ditransferkan kepada lembaga yang menyalurkan langsung bantuan. Pengumpulan donasi tahap kedua ditargetkan bisa mencapai Rp200 juta.
Kegiatan yang diikuti seribuan umat muslim tersebut diisi dengan doa bersama serta penggalangan dana
Pemain Nice Youcel Atal diduga mengunggah video dari seorang ulama Palestina di Instagram yang mengajak melakukan penyerangan terhadap orang Yahudi.
Todibo tertangkap kamera sedang tertawa saat mengheningkan cipta sebelum laga antara Prancis dan Belanda di Amsterdam, Jumat (13/10) untuk mengenang korban konflik Hamas dan Israel.
Gelandang Belanda itu mengungah komentar, yang kini telah dihapus, di media sosial pada Minggu (15/10) malam.
Atal sebelumnya telah diskors oleh klubnya, Nice, untuk waktu yang tidak ditentukan meski dia dengan segera menghapus unggahannya itu dan meminta maaf.
El Ghazi diskors pada 17 Oktober lalu karena dipandang mengambil posisi terkait konflik di Timur Tengah yang dipandang tidak bisa diterima oleh klub.
Berada di peringkat tiga Grup I, Israel dijadwalkan berhadapan dengan Swiss pada 15 November dan kemudian Romania, tiga hari kemudian, di Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved