Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hamas Pulangkan Tiga Sandera yang Tewas akibat Serangan Israel

Cahya Mulyana
30/11/2023 16:25
Hamas Pulangkan Tiga Sandera yang Tewas akibat Serangan Israel
Seorang pejuang Hamas berjaga saat kendaraan Palang Merah mengangkut sandera yang baru dibebaskan di Rafah, Jalur Gaza selatan.(AFP.)

ISRAEL dan Hamas mencapai kesepakatan pada menit-menit terakhir gencatan senjata pada Kamis (30/11). Keduanya sepakat memperpanjang gencatan menjadi genap tujuh hari hingga Jumat (1/12).

Gencatan senjata memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan masuk ke Jalur Gaza, Palestina. Itu setelah sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta penduduk menjadi lahan kosong karena dibombardir Israel sejak 7 Oktober.

"Mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut," kata militer Israel dalam suatu pernyataan yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata sementara berakhir.

Baca juga: WHO Kirim Bahan Bakar ke Rumah Sakit di Gaza Utara Palestina

Hamas, yang membebaskan 16 sandera dengan imbalan 30 tahanan Palestina pada Rabu (29/11), mengatakan dalam satu pernyataan bahwa gencatan senjata akan berlanjut hingga hari ketujuh. "Kondisi gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan," menurut kementerian luar negeri Qatar, yang telah menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS). Sandera tersebut termasuk tiga jenazah yang tewas akibat bombardir tentara Israel.

Di Jerusalem, enam orang terluka dalam serangan penembakan di Jerusalem pada Kamis (30/11), kata layanan ambulans Israel Magen David Adom. Polisi mengatakan dua tersangka penyerang dilumpuhkan di tempat. Sebelum perjanjian tersebut, baik Israel dan Hamas mengatakan mereka bersiap melanjutkan pertempuran karena negosiasi mengenai pembebasan sandera menemui jalan buntu.

Baca juga: Sekjen PBB Desak Dunia tidak Berpaling dari Bencana Kemanusiaan Gaza

"Beberapa waktu yang lalu, Israel diberikan daftar perempuan dan anak-anak sesuai dengan ketentuan perjanjian. Oleh karena itu gencatan senjata akan terus berlanjut," kata kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan tepat ketika gencatan senjata akan berakhir.

Hamas sebelumnya mengatakan Israel menolak menerima tujuh perempuan dan anak-anak lagi serta jenazah tiga sandera lain sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata. Hamas tidak menyebutkan nama mereka yang tewas tetapi mengatakan pada Rabu bahwa satu keluarga yang terdiri dari tiga sandera Israel, termasuk sandera termuda, Kfir Bibas yang berusia 10 bulan, tewas dalam pengeboman Israel di daerah kantong tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada Kamis (30/11) pagi, perjalanan ketiganya ke wilayah tersebut sejak serangan 7 Oktober, untuk membahas perpanjangan jeda pertempuran, bantuan kemanusiaan, dan pertukaran lebih banyak sandera. Sembilan puluh tujuh sandera telah dibebaskan sejak dimulainya gencatan senjata. Militer Israel mengatakan 145 sandera masih berada di Gaza.

Pada Rabu (29/11) malam, dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kerangka perjanjian. Sementara 10 warga negara Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda, kata para pejabat. Mereka ialah seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda AS.

Presiden AS Joe Biden bertekad menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas setelah warga Amerika Liat Beinin dibebaskan pada Rabu (29/11), kata Gedung Putih dalam suatu pernyataan. AS mendesak Israel mempersempit zona pertempuran dan memperjelas lokasi warga sipil Palestina dapat mencari keselamatan selama operasi Israel di Gaza selatan, kata para pejabat AS, untuk mencegah terulangnya korban tewas dalam jumlah besar akibat serangan Israel di Gaza utara.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (29/11) memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di tengah-tengah bencana kemanusiaan yang epik. Dia serta pihak lain menyerukan gencatan senjata untuk menggantikan gencatan senjata sementara.

Yordania akan menjadi tuan rumah konferensi yang dihadiri oleh badan-badan bantuan utama PBB, regional, dan internasional pada Kamis (30/11) untuk mengoordinasikan bantuan ke Gaza. Sementara Tiongkok meminta Dewan Keamanan PBB untuk merumuskan jadwal dan peta jalan yang konkret solusi dua negara guna mencapai penyelesaian masalah Palestina yang komprehensif, adil, dan langgeng. (CNA/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya