Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (29/11) menyatakan telah mengirimkan bahan bakar ke dua rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara Palestina.
Sejak Israel melakukan serangan gencar ke Gaza pada 7 Oktober, negara Zionis itu melarang bahan bakar masuk ke wilayah kantong tersebut.
Namun, sejumlah kecil bahan bakar dapat dibawa masuk ke Gaza di bawah pengawasan PBB dalam beberapa hari terakhir, dengan jumlah yang sangat terbatas telah tiba di wilayah utara.
Baca juga : WHO Peringatkan Terjadinya Peningkatan Penyakit Menular di Kamp Pengungsi di Jalur Gaza
"WHO dan para mitra mengirimkan 7.000 liter bahan bakar ke Rumah Sakit Al-Ahli dan 3.500 liter ke Rumah Sakit Al-Sahaba di Gaza utara," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dia mengatakan, konvoi yang tiba di kedua rumah sakit tersebut juga mengirimkan persediaan kesehatan, seperti obat-obatan dan perlengkapan operasi.
Baca juga : Israel Jadikan Kota Jenin Zona Militer Perang, Kepung RS dan Kamp Pengungsi
“Kegiatan hari ini adalah upaya terbaru WHO yang sedang berlangsung untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada rumah sakit, petugas kesehatan, dan pasien,” ucap Ghebreyesus.
Hampir semua rumah sakit di Jalur Gaza dan wilayah utara Gaza tidak beroperasi akibat serangan Israel dan ketiadaan bahan bakar, kecuali beberapa rumah sakit yang masih beroperasi sebagian, termasuk RS Al-Ahli, Al-Awda dan Kamal Adwan, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya.
Sementara itu, Qatar mengumumkan perpanjangan jeda kemanusiaan selama dua hari yang sudah berlangsung selama empat hari di Gaza, di mana akan dilakukan pertukaran tahanan lebih lanjut.
Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan 15.000 warga Palestina tewas, termasuk di antaranya 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita. Sementara korban tewas Israel mencapai 1.200. (Anadolu/Ant/Z-4)
Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza utara mengungsi ke selatan, menyusul peningkatan operasi miter di kawasan itu.
Rumah Sakit (RS) Indonesia menjadi fasilitas kesehatan terakhir yang tutup di kawasan Gaza Utara. Pelayanan medis di wilayah itu pun lumpuh.
Sedikitnya sembilan pekerja amal tewas dalam serangan Israel di Beit Lahia, Gaza utara, menurut laporan Kantor Media Pemerintah Gaza.
MER-C mengirimkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-7 untuk membantu pelayanan Unit Gawat Darurat di RS Al Awda di Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.
Dua kali sepekan, EMT akan membantu pelayanan unit gawat darurat dan rawat jalan bedah syaraf di RS Al Awda.
Puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
PRESIDEN Palestina Mahmoud Abbas menandatangani dekret yang membentuk komite penyusun konstitusi sementara sebagai langkah awal transisi menuju status negara penuh.
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
Pesawat tersebut berangkat dari King Abdullah II Air Base, Amman, Yordania pukul 10.37 waktu setempat untuk melaksanakan misi air drop di jalur Gaza.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved