Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MEDICAL Emergency Rescue Commiittee (MER-C) mengirimkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-7 untuk membantu pelayanan Unit Gawat Darurat di RS Al Awda di Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.
"Tim tersebut terdiri dari tiga dokter spesialis yakni penyakit dalam, kedaruratan, dan bedah syaraf, juga satu perawat," kata Ketua EMT Hadiki Habib yang juga Ketua Presidium MER-C, dalam keterangan persnya pada Sabtu (8/2).
Dua kali sepekan, EMT akan membantu pelayanan unit gawat darurat dan rawat jalan bedah syaraf di RS Al Awda.
Salah satu relawan, dr. Ni Nyoman Indira, mengatakan bahwa keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis RS tersebut mendorong MER-C untuk mengirimkan EMT ke-7.
"Kondisi UGD RS Al Awda sering penuh sesak karena fasilitas kesehatan lain belum berfungsi optimal. Kunjungan pasien per hari bisa mencapai 400 orang lebih, sementara tenaga medis terbatas," kata Indira.
Dia menambahkan bahwa beban kerja tenaga medis yang berat dan kondisi keluarga mereka yang mengungsi membuat mereka berisiko kelelahan.
EMT sudah berkoordinasi dengan Direktur RS Al Awda sejak 2 Februari terkait bantuan medis ke RS tersebut, kata Indira. (Ant/I-2)
Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza utara mengungsi ke selatan, menyusul peningkatan operasi miter di kawasan itu.
Rumah Sakit (RS) Indonesia menjadi fasilitas kesehatan terakhir yang tutup di kawasan Gaza Utara. Pelayanan medis di wilayah itu pun lumpuh.
Sedikitnya sembilan pekerja amal tewas dalam serangan Israel di Beit Lahia, Gaza utara, menurut laporan Kantor Media Pemerintah Gaza.
MER-C mengirimkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-7 untuk membantu pelayanan Unit Gawat Darurat di RS Al Awda di Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.
Puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved