Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Israel Perintahkan Evakuasi di Gaza Utara saat Peningkatan Operasi Militer

Thalatie K Yani
30/6/2025 07:36
Israel Perintahkan Evakuasi di Gaza Utara saat Peningkatan Operasi Militer
Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza utara mengungsi ke selatan, menyusul peningkatan operasi miter di kawasan itu.(Media Sosial X)

ISRAEL memerintahkan warga Palestina di sejumlah wilayah Gaza utara untuk mengungsi ke arah selatan, menyusul peningkatan operasi militer di kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan di tengah tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang kembali mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Warga di Gaza City dan Jabalia diminta segera bergerak ke wilayah pesisir al-Mawasi, seiring pernyataan militer Israel bahwa operasi mereka akan “semakin intensif dan meluas ke arah barat.”

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, sedikitnya 86 orang tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir hingga Minggu siang. Tiga di antaranya adalah anak-anak yang tewas di zona aman al-Mawasi.

Di media sosial Truth Social, Trump menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dalam proses negosiasi dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan. “Segera buat kesepakatan di Gaza. Bebaskan para sandera!” tulis Trump.

Serangan Udara

Sementara itu, juru bicara militer Israel (IDF), Avichay Adraee, menyampaikan operasi militer di Gaza utara ditujukan untuk “menghabisi para teroris dan infrastruktur mereka.” Serangan udara yang meningkat sejak Minggu dini hari menghancurkan beberapa rumah, menurut laporan medis dan warga.

Di al-Mawasi, lima anggota keluarga Maarouf, termasuk tiga anak-anak, tewas akibat serangan udara. Mereka adalah pengungsi yang baru sebulan tinggal di zona yang sebelumnya ditetapkan Israel sebagai tempat aman. “Kami dibom saat tidur di tanah. Anak-anakku tewas, dan yang lainnya di ruang ICU,” kata sang ibu, Iman Abu Maarouf.

Menanggapi insiden tersebut, IDF mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat memberikan pernyataan spesifik tanpa informasi lebih lanjut. Namun menegaskan pihaknya mengikuti hukum internasional dan berupaya meminimalkan korban sipil.

Di sisi lain, seorang tentara Israel berusia 20 tahun, Sersan Yisrael Natan Rosenfeld, juga dilaporkan tewas dalam operasi militer di Gaza utara.

Negosiasi

Ketegangan meningkat saat para mediator kembali berupaya membuka jalur negosiasi untuk mengakhiri perang dan membebaskan para sandera yang masih ditahan Hamas. Namun hingga kini, pembicaraan antara kedua pihak disebut masih buntu.

Qatar yang menjadi mediator menyatakan tekanan dari AS bisa membuka peluang tercapainya kesepakatan. Ini menyusul berakhirnya konflik 12 hari antara Israel dan Iran yang disebut membuka ruang negosiasi lebih luas.

Dalam pertemuan dengan agen intelijen Shin Bet pada Minggu, Netanyahu mengatakan “kemenangan atas Iran membuka banyak kemungkinan, terutama untuk membebaskan para sandera.” Ia juga menyebut perlunya mengalahkan Hamas dan menyelesaikan isu Gaza.

Trump sebelumnya berharap gencatan senjata dapat dicapai dalam waktu dekat. Namun upaya sebelumnya pada Maret gagal setelah Israel kembali melancarkan serangan udara, yang diklaim sebagai upaya menekan Hamas untuk membebaskan sandera.

Blokade Bantuan Kemanusiaan

Awal Maret, Israel juga memberlakukan blokade total terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza. Setelah mendapat tekanan dari sekutu AS dan peringatan ahli internasional soal ancaman kelaparan bagi setengah juta orang, blokade itu akhirnya sedikit dilonggarkan.

Israel dan AS kemudian membentuk Lembaga Kemanusiaan Gaza (GHF) untuk menyalurkan bantuan, menyusul tuduhan bahwa Hamas mencuri bantuan—klaim yang dibantah oleh Hamas.

Namun sistem distribusi GHF mendapat kritik tajam dari lembaga-lembaga PBB. Juliette Touma dari UNRWA menyebut mekanisme bantuan ini sebagai “ladang pembantaian.” Ia menegaskan distribusi yang aman dan tertib hanya bisa dilakukan badan kemanusiaan seperti PBB.

Sementara itu, direktur GHF Johnnie Moore menyatakan tuduhan seluruh korban sipil terjadi akibat keberadaan GHF “tidak benar.”

Kesepakatan gencatan senjata sebelumnya yang dimulai 19 Januari gagal melewati tahap pertama. Tahap dua semestinya mencakup penghentian permanen konflik, pertukaran sandera hidup dengan tahanan Palestina, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Benjamin Netanyahu

Trump juga turut menyoroti proses hukum terhadap Netanyahu, menyebutnya sebagai “persekusi politik” yang menghambat upaya negosiasi damai. Pada Minggu, pengadilan Israel menerima permintaan Netanyahu untuk menunda kesaksiannya selama seminggu karena alasan keamanan dan diplomatik.

Netanyahu menghadapi dakwaan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan sejak 2019, yang semuanya ia bantah. Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, sebelumnya mengkritik keterlibatan Trump, menyatakan bahwa “pemimpin asing tidak seharusnya ikut campur dalam proses hukum negara independen.”

Israel memulai kampanye militer ke Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sejak itu, lebih dari 56.500 orang dilaporkan tewas di Gaza menurut otoritas kesehatan setempat, termasuk lebih dari 17.000 anak-anak. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik